Delapan puluh tahun sudah berlalu sejak bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Ledakan bom atom Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945 membunuh sekitar 140.000 orang hingga akhir tahun tersebut dan meninggalkan luka yang tak pernah benar-benar sembuh.
Rabu lalu (6/8/2025), Kota Hiroshima kembali menggelar upacara peringatan, di tengah situasi dunia yang masih jauh dari kata aman.
Para penyintas yang kini rata-rata berusia di atas 86 tahun kembali menyampaikan pesan yang sama seperti puluhan tahun lalu yakni senjata nuklir tidak boleh lagi digunakan.
Upacara ini menjadi yang pertama setelah kelompok utama penyintas bom atom Jepang, Nihon Hidankyo, meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun sebelumnya.
Wali Kota Hiroshima, Kazumi Matsui, mengajak para pemimpin politik untuk mengakhiri ketergantungan pada penangkalan nuklir.
Melansir Kyodo News (6/8/2025), ia sekaligus mengajak generasi muda membangun kesepakatan publik yang lebih luas demi penghapusan senjata tersebut.
Pada pukul 08.15 pagi, ribuan orang hening sejenak, mengingat waktu persis ketika bom uranium dijatuhkan dari pesawat Enola Gay.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba turut hadir dan menyampaikan pidatonya.