Bagi seorang Ginoujisshu/SSW (Specified Skilled Worker) di Jepang, belajar bahasa Jepang menjadi bagian penting dari perjalanan mereka.
Bahasa ini digunakan untuk komunikasi sehari-hari dan menerima instruksi di tempat kerja. Namun, menguasai bahasa Jepang bukanlah tugas mudah.
Widy, diaspora Indonesia yang bekerja di Jepang, berbagi tantangan dan kemajuannya dalam Belajar bahasa Jepang sambil bekerja.
Tantangan Terberat dalam Belajar Bahasa Jepang
Belajar bahasa Jepang membawa tantangan tersendiri bagi setiap individu. Bagi Widy, tantangan terbesar adalah pada tata bahasa dan kanji.
“Bagi saya, bagian tersulit adalah tata bahasa dan kanji,” kata Widy.
“Kanji punya bentuk sangat rumit, dan awalnya saya kesulitan memahaminya. Namun, karena sering terpapar, sekarang saya bisa memahami sebagian besar kanji yang saya temui di pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Tapi yang lebih sulit dari kanji adalah tata bahasa, terutama bentuk kata yang banyak. Perubahan kecil dalam kata bisa mengubah arti seluruh kalimat,” jelas Widy.
Tantangan ini umum dialami oleh para Ginoujisshu/SSW. Namun, pengalaman Widy menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan paparan yang terus-menerus, kemajuan tetap bisa diraih.
Baca juga:
- Dari Boyolali ke Osaka, Kisah Inspiratif Widy Jadi Trainee SSW di Jepang
- Ekspektasi vs. Realita: Kehidupan Sebagai SSW di Jepang
- Mempersiapkan Diri Melalui Pelatihan LPK: Langkah Awal Menuju Ginou Jisshuu atau SSW di Jepang
Kesulitan Bahasa di Tempat Kerja dan Solusinya
Bahasa sering kali menjadi penghalang utama di tempat kerja, terutama bagi Ginoujisshu/SSW yang masih belajar bahasa Jepang.
Widy mengungkapkan bagaimana hambatan bahasa memengaruhi pengalaman awalnya di tempat kerja.
“Tentu saja, saya awalnya banyak kesulitan dengan bahasa, dan bahkan sekarang masih ada kata-kata yang belum saya pahami sepenuhnya. Tapi berkat pelatihan yang saya terima dan dukungan dari perusahaan, saya bisa memahami lebih banyak, terutama untuk instruksi kerja,” ungkapnya.