Pelatihan yang disediakan oleh perusahaan membantu Widy mengenali istilah kerja yang umum. Namun, ada kalanya dia tetap menghadapi kebingungan.
“Suatu waktu di tempat kerja, saya diberi instruksi untuk memeriksa sesuatu, tetapi saya tidak tahu pasti apa yang harus saya periksa. Jadi saya memeriksa semuanya dan mengulang beberapa hal yang bisa saya lakukan. Untungnya, tidak ada yang salah,” katanya sambil tertawa.
Momen seperti ini memang menegangkan, tetapi merupakan bagian dari proses pembelajaran.
Ketekunan dan pelatihan yang baik membantu para pekerja Ginoujisshu mengatasi kendala bahasa di tempat kerja.
Seiring waktu, belajar bahasa Jepang tidak hanya membantu Widy memahami tugas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dirinya.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat ia belajar dan menggunakan frasa sopan baru.
“Ada satu tata bahasa yang saya pelajari yang benar-benar meningkatkan kepercayaan diri saya,” katanya.
“Itu adalah bentuk sopan itadakemasen ka, cara meminta sesuatu dengan sopan. Awalnya saya bahkan tidak tahu bentuk ini ada. Tapi ketika saya mulai menggunakannya dalam percakapan dengan supervisor, mereka sangat terkesan dan memberikan feedback positif. Itu rasanya luar biasa! Sejak itu, saya lebih sering menggunakannya,” terang Widy.
Penguasaan frasa ini membuat Widy merasa lebih kompeten dan nyaman dalam perannya.
Feedback positif dari supervisor memberinya dorongan untuk terus meningkatkan kemampuannya.