Work-life balance adalah konsep penting yang berfokus pada keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Dalam pengalaman saya, memiliki keseimbangan ini memberikan dampak besar pada cara saya bekerja sekaligus menjaga kesejahteraan diri.
Di perusahaan tempat saya bekerja saat ini, konsep ini bukan hanya teori, melainkan diterapkan secara nyata melalui berbagai kebijakan fleksibilitas kerja.
Fleksibilitas Jam Kerja, Dukung Produktivitas
Salah satu keuntungan utama dari pekerjaan saya saat ini adalah fleksibilitas jam kerja. Kami bisa memulai hari kapan saja, asalkan menyelesaikan sembilan jam kerja.
Misalnya, jika ada rapat pukul 9 pagi, saya memastikan datang lebih awal. Namun, di hari lain, saya bisa memulai lebih siang sesuai kebutuhan.
Dengan kebijakan ini, saya bisa merencanakan hari dengan lebih baik dan mengurangi stres akibat tekanan jam kerja yang kaku.
Selain itu, kami juga diberikan kebebasan untuk bekerja dari rumah, kantor cabang, atau tempat yang sesuai dengan kebutuhan.
Sementara itu, karyawan baru diwajibkan bekerja di kantor terlebih dahulu agar terbiasa dengan lingkungan dan budaya kerja.
Namun, saat terjadi kondisi darurat, seperti bencana alam, perusahaan memprioritaskan keselamatan dengan memungkinkan karyawan bekerja dari rumah.
Meski fleksibilitas adalah keuntungan besar, tanggung jawab tetap menjadi prioritas.