Jepang telah lama menjadi tujuan favorit bagi pekerja migran Indonesia. Hal ini tidak lepas dari budaya kerja Jepang yang maju serta semangat tinggi masyarakatnya.
Menurut Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawalia, Jepang menarik minat banyak calon pekerja karena menawarkan pengalaman kerja berkualitas sekaligus kesempatan untuk mengembangkan diri.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (IKAPEKSI) 2025 di Jakarta, Dzulfikar menyampaikan harapannya agar IKAPEKSI dapat menjadi penggerak perubahan positif bagi masyarakat Indonesia.
“Keberadaan IKAPEKSI diharapkan mampu membawa perubahan mendasar, terutama bagi masyarakat di tempat tinggal pekerja migran yang berkarier di Jepang,” ujar Dzulfikar seperti dikutip dari Momsmoney.id pada Minggu (12/1/2025).
Pentingnya Kemampuan Bahasa Jepang
Direktur Jenderal Bina Latihan Kerja dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan RI Agung Nur Rohmad, menekankan pentingnya penguasaan bahasa Jepang bagi calon pekerja.
Menurutnya, kemampuan berbahasa Jepang setingkat N5 menjadi salah satu syarat utama untuk mempermudah komunikasi dan adaptasi selama magang atau bekerja di Jepang.
“Kalau ingin magang atau bekerja di Jepang, setidaknya harus menguasai bahasa setingkat N5 untuk mempermudah komunikasi,” jelas Agung.
Ia juga menambahkan bahwa magang di Jepang bukan sekadar bekerja, melainkan bagian dari pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
Oleh karena itu, persiapan seperti pelatihan bahasa, pemahaman budaya, dan keterampilan teknis menjadi hal yang sangat penting.
Sebagai langkah mendukung kebutuhan tenaga kerja di Jepang, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menyediakan program pelatihan di seluruh provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua.