Mengenal Udon, Mie Tebal Khas Jepang yang Beda dengan Ramen

Udon kuah dashi. SHUTTERSTOCK

Pencinta kuliner mungkin enggak asing dengan hidangan udon yang dijual oleh waralaba restoran Jepang di kota besar Indonesia.

Mengutip MasterClass, konon udon kemungkinan besar berasal dari China dan diperkenalkan ke Jepang selama Dinasti Tang (618–907 M). 

Udon asli mungkin lebih mirip pangsit daripada mi. 

Di beberapa bagian Jepang, udon masih dipotong berbentuk kotak-kotak, bukan potongan panjang yang menjadi standar pada awal abad ke-14.

Udon terbuat dari tepung terigu, air, dan garam. Mi tanpa telur ini mempunyai diameter sekitar 2-4 milimeter, lebih tebal daripada soba maupun ramen.

Baca juga: Resep Udon Kuah Dashi Simple, Pakai Ayam dan Jamur Shiitake

Jenis udon di Jepang

Udon yang kenyal ini mempunyai ketebalan dan tingkat kekerasan berbeda tiap daerah.

Misalnya kishimen dari Prefetur Aichi ini disebut udon pipih dengan ketebalan sekitar 1 milimeter dan lebar 7-8 milimeter, seperti melansir situs web Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang.

Umumnya, kishimen disajikan dengan kamaboko merah (kue ikan), yang merupakan makanan khas Nagoya untuk memberikan cita rasa lokal.

Saat ini, selain saus yang dibuat dengan muro-aji atau tamari, kishimen juga sering disajikan dengan kaldu dashi dan kecap. 

Ada juga banyak variasi, seperti kari kishimen, chikara kishimen dengan kue beras, dan carbonara kishimen.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!