Jepang dikenal sebagai negara dengan tingkat kejujuran yang luar biasa tinggi, terutama soal barang hilang.
Menurut Kepolisian Metropolitan Tokyo, pada 2022 sekitar 70 persen dompet dan lebih dari 80 persen ponsel yang hilang berhasil dikembalikan kepada pemiliknya.
Kehilangan dompet, ponsel, atau tas bisa membuat siapa pun panik, apalagi kalau terjadi di luar negeri.
Di Jepang, perbedaan bahasa dan kebiasaan bisa membuat situasi terasa lebih menegangkan.
Tapi tenang saja. Kalau kamu kehilangan barang di Jepang, kemungkinan barangmu kembali sangat tinggi.
Negara ini punya sistem yang tertata rapi, undang-undang yang tegas, dan budaya sosial yang kuat untuk mengembalikan barang temuan.
Meski begitu, mengetahui langkah-langkah yang tepat dan beberapa frasa sederhana dalam bahasa Jepang bisa sangat membantu.
Berikut langkah-langkah mudah yang bisa kamu ikuti:
Begitu sadar ada barang yang hilang, cobalah ingat dan telusuri kembali langkahmu sebelumnya.
Toko, restoran, stasiun, hingga taman biasanya memiliki loket barang hilang (遺失物取扱所 / ishitsubutsu toriatsukaijo).
Petugas di sana sudah terlatih untuk melayani dengan sopan dan cepat.
Kalau kamu sedang berada di stasiun, bandara, atau fasilitas umum besar, datangi loket informasi terdekat.
Jelaskan dengan jelas apa yang hilang, di mana, dan kapan terakhir kamu memilikinya.
Kalau barangmu hilang di kereta atau bus, sebaiknya hubungi kantor Lost and Found milik perusahaan transportasi tersebut.
Misalnya, JR East punya sistem besar yang menangani ribuan barang hilang setiap harinya.
Kalau barangmu belum ditemukan, segera datang ke kōban (交番), yaitu pos polisi kecil yang banyak tersebar di lingkungan sekitar di Jepang.
Petugas akan membantumu membuat laporan barang hilang (遺失届 / ishitsutodoke).
Kamu akan diminta untuk memberikan:
Deskripsi barang
Lokasi kemungkinan barang hilang
Informasi kontak pribadi
Baca juga:
Kamu tak perlu lancar bahasa Jepang untuk meminta bantuan. Berikut beberapa frasa praktis:
Kamu:
すみません、物をなくしました。 (Sumimasen, mono o nakushimashita.) — Permisi, saya kehilangan sesuatu.
Petugas mungkin akan bertanya:
どんな物ですか? (Donna mono desu ka?) — Barang seperti apa?
Kamu bisa menjawab:
財布です。 (Saifu desu.) — Dompet.
携帯電話です。 (Keitai denwa desu.) — Ponsel.
Kamu mungkin perlu menjelaskan warna atau bentuk:
黒い財布です。 (Kuroi saifu desu.) — Dompet warna hitam.
小さいカバンです。 (Chiisai kaban desu.) — Tas kecil.
Kamu bisa mengatakan:
遺失届を出したいです。 (Ishitsutodoke o dashitai desu.) — Saya ingin membuat laporan barang hilang.
Petugas mungkin akan menanyakan:
Nama kamu (名前 / namae)
Nomor telepon kamu (電話番号 / denwa bangō)
Sopan santun sangat penting di Jepang.
Kamu bisa bilang:
本当にありがとうございます。 (Hontou ni arigatou gozaimasu.) — Terima kasih banyak.
Barang Hilang di Kereta Disimpan Selama Beberapa Hari
Di Tokyo, barang yang hilang di kereta biasanya disimpan di stasiun selama beberapa hari sebelum dipindahkan ke kantor pusat Lost and Found.
Barang Tak Diambil Bisa Dilelang atau Didonasikan
Kalau dalam waktu tiga bulan tidak ada yang mengambil, barang tersebut bisa dilelang atau didonasikan secara legal. Namun, pencatatan barang selalu dilakukan secara ketat.
Anak-Anak Diajarkan Jujur Sejak Dini
Di sekolah dasar Jepang, anak-anak sudah diajarkan bahwa barang temuan harus diserahkan kepada orang dewasa atau petugas polisi terdekat.
Kehilangan barang memang bikin stres. Tapi di Jepang, peluang barangmu kembali sangat besar, berkat budaya jujur dan sistem barang hilang yang rapi.
Kuncinya adalah bertindak cepat: kembali ke lokasi, minta bantuan petugas, dan jangan ragu mendatangi pos polisi.
Menguasai beberapa frasa sederhana dalam bahasa Jepang juga akan sangat membantu.
Dengan sedikit kesabaran, kamu mungkin akan terkejut betapa mudahnya proses ini.
Hal itu mencerminkan bagaimana masyarakat Jepang sangat menghargai barang milik orang lain.
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (April 2025)
View this post on Instagram