Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Place Introduction

Pertama Kali Berendam di Onsen Jepang, Canggung?

Kompas.com - 29/03/2025, 12:15 WIB

Di Jepang, pemandian umum sangat populer di semua generasi.

Sebagai pekerja di Tokyo, saya belum pernah menemui orang Jepang yang tidak menyukai pemandian umum.

Budaya mandi ini sangat tertanam dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai cara untuk membersihkan tubuh, tetapi juga sebagai bentuk relaksasi dan sosialisasi.

Secara umum, pemandian umum di Jepang dikategorikan menjadi dua jenis: onsen dan sentō.

Perbedaan utama terletak pada sumber air panas.

Onsen merujuk pada pemandian yang menggunakan air panas dari mata air geotermal yang dipanaskan secara alami, biasanya ditemukan di daerah pegunungan atau vulkanik.

Sedangkan, sentō adalah pemandian umum yang menggunakan air yang dipanaskan secara buatan, sehingga lebih umum tersedia di daerah perkotaan.

Onsen dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan berbagai faktor, seperti apakah itu terbuka (rotenburo) atau tertutup, apakah mereka mengizinkan tamu dengan tato, dan kriteria lainnya. 

Ketika saya bepergian ke Jepang, saya akhirnya memiliki kesempatan untuk merasakan onsen secara langsung.

Sebelum mengunjungi onsen, saya khawatir bahwa saya akan merasa malu mandi telanjang di depan orang lain. 

Namun, yang mengejutkan, saat saya masuk ke dalam, saya sama sekali tidak merasa canggung.

Semua orang tidak mengenakan apa-apa, dan tidak ada yang memperhatikan orang lain. 

Pengalaman ini membantu saya memahami bahwa di Jepang, onsen adalah bagian alami dari budaya, dan ketelanjangan dalam konteks ini dianggap normal.

Onsen indoor di Jepang.
Onsen indoor di Jepang.

Berendam di Tenzan Onsen, Hakone

Untuk pengalaman onsen pertama, saya memilih Tenzan Onsen, salah satu mata air panas paling terkenal di Hakone.

Di daerah ini memang terkenal dengan banyaknya mata air panas alami. 

Saya mengunjungi pada akhir Februari, yang berarti masih musim dingin, dengan suhu berkisar antara 0 hingga 5 derajat Celsius.

Salah satu alasan Tenzan Onsen populer di kalangan wisatawan asing karena mereka menyediakan situs web dalam bahasa Inggris dan mengizinkan tamu dengan tato. 

Namun, hanya satu orang bertato per kelompok yang diizinkan masuk.

Aturan ini membuatnya lebih longgar dibandingkan banyak onsen yang secara ketat melarang tamu bertato.

Baca juga:

Setibanya di sana, saya membayar biaya masuk menggunakan mesin penjual tiket. 

Setelah mendapatkan tiket, saya menyerahkannya kepada staf resepsi sebagai bukti pembayaran. 

Staf juga menjelaskan beberapa etika onsen yang penting, seperti:

  • Mencuci tubuh sebelum masuk ke dalam bak
  • Tidak membawa atau mengenakan apa pun kecuali handuk kecil dan kunci loker
  • Berbicara pelan atau menghindari percakapan keras

Berhubung saya tidak membawa handuk sendiri, saya membeli handuk kecil di resepsionis. 

Menariknya, handuk ini memiliki tulisan "Tenzan Onsen" yang dicetak di atasnya, membuatnya terasa seperti suvenir kecil yang bagus.

Etika mandi di Onsen
Etika mandi di Onsen

Pengalaman Masuk ke Dalam Onsen

Sebelum masuk ke dalam bak, saya menyimpan pakaian dan barang-barang saya di dalam loker. 

Jika kamu membawa tas besar atau koper, saya sarankan menggunakan loker stasiun atau fasilitas penyimpanan lainnya karena loker onsen biasanya cukup kecil.

Begitu saya masuk, saya disambut oleh suasana yang beruap, terutama karena ini adalah musim dingin.

Meskipun di luar sangat dingin, area onsen terasa hangat dan nyaman, dan saya tidak merasa kedinginan meskipun tidak mengenakan pakaian.

Sebelum berendam, saya mencuci diri di stasiun pencucian yang ditentukan. 

Tenzan Onsen memiliki dua jenis area pencucian:

  • Tempat cuci tradisional dengan ember dan sabun batang yang digunakan bersama pengunjung lain.
  • Area shower yang lebih modern dengan sabun cair dan sampo.

Saya siram badan menggunakan ember dan sabun batang sebelum masuk ke dalam bak untuk sepenuhnya merasakan pengalaman tradisional.

Di dalam onsen, terdapat beberapa kolam mandi dengan suhu air yang berbeda.

Ada bak mandi besar yang tertutup dan rotenburo yang lebih kecil. 

Suhu air bervariasi, mulai dari hangat hingga sangat panas.

Salah satu bak memiliki termometer yang menunjukkan 55 derajat Celsius.

Tenzan Onsen juga memiliki sauna, tetapi karena ramai, saya memutuskan untuk melewatkannya. 

Banyak onsen di Jepang menyertakan sauna sebagai bagian dari fasilitas relaksasi mereka.

Menyelami Suasana Onsen

Saat berendam di dalam bak, saya memperhatikan betapa damai dan tenangnya lingkungan di sekitar. 

Hampir tidak ada yang berbicara, mengikuti etika onsen. 

Jika orang datang dalam kelompok, mereka biasanya akan berbisik atau berbicara pelan di sudut, menghindari mengganggu orang lain.

Meskipun Tenzan Onsen terkenal di kalangan wisatawan asing, saya menyadari bahwa hanya sekitar 5 persen pengunjung yang bukan orang Jepang. 

Sebagian besar tamu adalah penduduk lokal yang tampaknya sangat terbiasa dengan budaya onsen.

Saya juga melihat kebiasaan orang Jepang berendam sekitar 10 menit, lalu keluar sejenak untuk mendinginkan tubuh sebelum masuk kembali.

Saya memutuskan untuk mengikuti rutinitas mereka, dan ternyata jauh lebih nyaman daripada tinggal terlalu lama di air panas. 

Terdapat banyak kursi yang tersedia untuk beristirahat di antara bak, membuatnya mudah untuk mendinginkan diri sebelum kembali masuk.

Yang menarik, di sini terdapat juga bak air dingin, namun airnya menjadi sangat dingin karena saat ini sedang musim dingin.

Setelah selesai berendam, saya membilas diri sekali lagi menggunakan area shower, yang memiliki pilihan sabun dan sampo yang lebih banyak.

Ketika saya pergi untuk mengeringkan diri, saya menyadari bahwa handuk kecil saya sudah basah kuyup karena saya secara tidak sengaja menjatuhkannya ke dalam bak sebelumnya. 

Jadi, jika kamu berencana mengunjungi onsen, saya sarankan untuk membawa handuk ekstra untuk mengeringkan diri setelahnya. 

Untungnya, Tenzan Onsen memiliki pengering udara, jadi saya masih bisa mengeringkan diri dengan baik.

Setelah saya berpakaian, saya memutuskan untuk bersantai sejenak di area jihanki (mesin penjual otomatis) dan membeli minuman hangat. 

Perpaduan tubuh yang hangat, udara dingin, dan minuman panas menciptakan sensasi yang menyegarkan sekaligus memuaskan.

Di Tenzan Onsen, juga terdapat area istirahat baik di dalam maupun di luar ruangan, sempurna untuk bersantai setelah mandi air panas.

Pengalaman onsen pertama saya ternyata jauh lebih menyenangkan daripada yang saya harapkan! 

Suasana yang damai, air panas yang menenangkan, dan udara dingin membuat pengalaman yang sangat relaksasi.

Sekarang saya ingin mencoba onsen lain di Jepang, karena tiap tempat punya ciri khas, pemandangan, dan suasana yang berbeda.

Bagi siapa pun yang ingin merasakan budaya Jepang, mengunjungi onsen adalah suatu keharusan!

Ulasan di atas disampaikan oleh Hoshimachi Yozora, WNI yang kerja di Tokyo. Ia suka nonton anime, main game, dan menjelajahi tempat-tempat unik di Tokyo, terutama yang muncul di anime.

Konten ditulis oleh Karaksa Media Partner (Maret 2025)

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.