Saat berendam di dalam bak, saya memperhatikan betapa damai dan tenangnya lingkungan di sekitar.
Hampir tidak ada yang berbicara, mengikuti etika onsen.
Jika orang datang dalam kelompok, mereka biasanya akan berbisik atau berbicara pelan di sudut, menghindari mengganggu orang lain.
Meskipun Tenzan Onsen terkenal di kalangan wisatawan asing, saya menyadari bahwa hanya sekitar 5 persen pengunjung yang bukan orang Jepang.
Sebagian besar tamu adalah penduduk lokal yang tampaknya sangat terbiasa dengan budaya onsen.
Saya juga melihat kebiasaan orang Jepang berendam sekitar 10 menit, lalu keluar sejenak untuk mendinginkan tubuh sebelum masuk kembali.
Saya memutuskan untuk mengikuti rutinitas mereka, dan ternyata jauh lebih nyaman daripada tinggal terlalu lama di air panas.
Terdapat banyak kursi yang tersedia untuk beristirahat di antara bak, membuatnya mudah untuk mendinginkan diri sebelum kembali masuk.
Yang menarik, di sini terdapat juga bak air dingin, namun airnya menjadi sangat dingin karena saat ini sedang musim dingin.
Setelah selesai berendam, saya membilas diri sekali lagi menggunakan area shower, yang memiliki pilihan sabun dan sampo yang lebih banyak.