Program pemagangan ke Jepang merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan International Manpower Development Organization, Japan (IM Japan).
Pemagangan yang dilakukan selama 3 tahun ini telah dimulai sejak 1993. Durasi pemagangan juga dapat diperpanjang hingga 5 tahun.
Calon peserta akan menjalani seleksi program pemagangan ke Jepang yang dilakukan secara sistematis melalui sistem gugur.
Simak proses selengkapnya seperti melansir Jepang.magangln.id.
Baca juga:
Pemeriksaan administrasi awal dilakukan oleh panitia daerah dan diverifikasi oleh Tim Pusat dari Kemnaker dan IM Japan.
Tes matematika dasar terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 15 menit. Standar kelulusan adalah menjawab benar minimal 14 soal.
Pemeriksaan kesamaptaan tubuh dilakukan untuk memastikan kondisi fisik peserta memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Syaratnya, peserta laki-laki memiliki tinggi badan minimal 158 cm dan berat badan minimal 50 kg.
Sementara, peserta perempuan mempunyai tinggi badan minimal 150 cm dan berat badan minimal 40 kg.
Pemeriksaan juga mencakup berbagai aspek seperti adanya bekas tindik atau lebih dari satu tindik, dan bekas tato atau tato aktif.
Termasuk juga mengecek cacat tubuh termasuk proporsi bentuk tubuh, bekas patah tulang atau cacat lain, penyakit kulit seperti panu, kadas, atau kurap, kondisi gigi, disfungsi organ tubuh, serta estetika dan penampilan secara keseluruhan.
Tes ketahanan fisik untuk laki-laki meliputi lari sejauh 3 km dalam waktu maksimal 15 menit, push up sebanyak 35 kali, dan sit up sebanyak 25 kali.
Sementara itu, bagi perempuan, tes ketahanan fisik terdiri dari lari sejauh 1,5 km dalam waktu maksimal 11 menit, push up sebanyak 20 kali, dan sit up sebanyak 15 kali.
Penilaian wawancara meliputi penampilan dan sikap, pengetahuan umum, kemampuan komunikasi, serta pemahaman peserta terhadap program.
Pemahaman ini mencakup aspek seperti lama program, uang saku, asuransi, jenis kejuruan, rencana pasca magang, hingga hak dan kewajiban peserta.
Pada tahap ini, peserta diwajibkan membawa dokumen asli sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Peserta akan menjalani tes kesehatan di rumah sakit atau laboratorium klinik yang ditunjuk oleh Kemnaker RI dan IM Japan.
Tes kesehatan meliputi pemeriksaan darah, urine, mata, feses, paru-paru, narkoba, asam urat, ginjal, hingga HIV/AIDS.
Peserta yang lulus tes kesehatan akan diberikan waktu sekitar 2 bulan untuk belajar bahasa Jepang secara mandiri sebelum mengikuti tes bahasa.
Materi tes mencakup hiragana, katakana, kata benda, kata kerja, kata sifat, kosa kata, dan tata bahasa dari Bab 1 hingga Bab 12 Buku Pelajaran IM Japan.
Bagi peserta yang belum lulus tes bahasa, diberikan kesempatan untuk mengulang tes hingga dua kali.
Peserta yang sudah siap juga dapat mengikuti tes bahasa sebelum atau setelah tahap wawancara.
Peserta yang lulus tes bahasa Jepang diwajibkan membuat paspor 48 halaman dengan masa berlaku 5 tahun setelah lulus tes Bahasa Jepang dan sebelum mengikuti pelatihan pra pemberangkatan.
Sumber: Magang Jepang IM Japan (https://jepang.magangln.id/index.php/home/program_magang)
View this post on Instagram