Prefektur Chiba menjadi salah satu prefektur dengan UMR tinggi di Jepang yaitu 1.026 yen atau Rp 109.000-an per jam.

Hitungan gaji pekerja di Jepang yaitu upah minimum per jam dikali dengan jumlah jam kerja, melansir "Buku Panduan Hidup dan Bekerja bagi Orang Asing yang Tinggal di Jepang" oleh Kementerian Kehakiman Jepang.

Baca juga: Aturan Uang Lembur dan Cara Pembayaran Gaji di Jepang

Upah minimum di Jepang terbagi menjadi dua yaitu Upah Minimum Regional (UMR) per prefektur dan Upah Minimum Industri sesuai dengan bidang pekerjaan pada tiap prefektur.

Kedua upah minimum dihitung per jam, bukan per bulan seperti di Indonesia.

Perusahaan di Jepang harus memberikan upah minimum paling tinggi di antara dua jenis upah tersebut.

Di samping UMR di Chiba sebesar 1.026 yen, ada pula Upah Minimum Industri di Chiba ada yang kurang dari UMR yaitu 848 yen atau Rp 90.000-an per jam.

Sesuai dengan hitungan gaji kerja di Jepang. Upah minimum di Chiba dikalikan dengan jumlah jam kerjamu.

Bila kamu pekerja penuh waktu, jam kerja rata-rata maksimal delapan jam per hari atau 40 jam per minggu.

Maka, gaji kerja di Chiba:

•  Sekitar 8.208 yen atau Rp 870.000-an per hari
• Sekitar 41.040 yen atau Rp 4,3 juta-an per minggu

Baca juga: Aturan Kerja di Jepang dari Jam Kerja sampai Cuti Tahunan Berbayar

Upah Minimum Industri di Chiba

Prefektur Chiba juga mempunyai upah minimum per jam berdasarkan industri pekerja sebagai berikut mengutip Saiteichingin.mhlw.go.jp.

Informasi mengenai upah minimum dan gaji kerja di Jepang dapat dibaca di https://saiteichingin.mhlw.go.jp/.

Baca juga: Upah Minimum Regional di Jepang 2024, Hitungannya per Jam