Kamu bisa datang ke fasilitas pengobatan medis di Jepang bila membutuhkan pengobatan seperti klinik atau rumah sakit.

Menurut "Buku Panduan Hidup dan Bekerja bagi Orang Asing yang Tinggal di Jepang" oleh Kementerian Kehakiman Jepang, sebaiknya bawa kartu asuransi kesehatan ke klinik atau rumah sakit.

Bila tidak menunjukkan kartu asuransi kesehatan, biaya pengobatan ditanggung sendiri oleh pasien.

Menambahkan dari situs resmi Ibaraki International Association, pasien juga harus membawa kartu identitas, uang (beberapa klinik hanya menerima pembayaran tunai), dan obat atau buku catatan obat yang sedang dikonsumsi pasien.

Baca juga: Cara Beli Obat di Jepang, Pergi ke Toko Obat atau Apotek?

Ilsutrasi obat

Melansir artikel Ohayo Jepang (18/6/2023), buku catatan obat atau kusuri-techou merupakan buku catatan kecil yang berisi sejarah pemberian obat kepada pasien.

Kusuri-techou mencantumkan nama atau jenis penyakit yang diderita pasien serta jenis dan dosis obat yang diresepkan dokter.

Kusuri-techou diperlukan oleh dokter atau apoteker untuk mengetahui jenis obat yang sedang atau pernah diminum pasien.

Hal itu berguna buat menghindari efek samping yang tidak perlu.

Saat menebus obat dengan resep dokter di apotek, pasien butuh memberikan kusuri-techou kepada apoteker.

Apoteker akan menempelkan stiker (shiiru) berisi informasi obat yang diresepkan di kusuri-techou.

Bila lupa membawa kusuri-techou, apoteker tetap akan memberikan shiiru agar pasien dapat menempelkannya sendiri di buku catatan obat.

Baca juga: Manfaat Asuransi Kesehatan untuk Pekerja di Jepang, Ada Tunjangan Melahirkan Rp 50 Juta

Referensi:
- Buku Panduan Hidup dan Bekerja bagi Orang Asing yang Tinggal di Jepang: Moj.go.jp/isa/content/930005838.pdf
- Ibaraki International Association: Global.ia-ibaraki.or.jp/id/living-guide/medical/institution-guide/