Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Seni Membuat Makanan Palsu di Jepang, Apa itu?

Kompas.com - 2/Jun/2024, 08:25 WIB
Halal Sampuru or artificial fake food model on display at one of the eateries at Kansai Airport, Kansai, Japan.
Lihat Foto
Halal Sampuru or artificial fake food model on display at one of the eateries at Kansai Airport, Kansai, Japan.

OhayoJepang - Pernahkah kamu melihat pajangan makanan yang ada di depan restoran atau depot makan di Jepang? Ternyata itu adalah makanan palsu. Di Jepang seni replika makanan ini disebut shokuhin sampuru (食品サンプル). Apa itu? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari Metropolis Japan, replika makanan ini sudah ada pada akhir tahun 1920-an. Saat itu, sanpuru dibuat dari lilin yang memudahkan pengunjung untuk memesan makanan tanpa menu.

Saat ini, replika makanan tak hanya digunakan sebagai pelengkap tempat makan, tapi juga sebagai sebuah karya seni. Kini sampuru juga dikenal sebagai souvenir atau buah tangan khas Jepang.

Sejarah

Japanese food sample keychains (sushi and dumplings) in Harajuku.
Japanese food sample keychains (sushi and dumplings) in Harajuku.

Apollo Magazine mengungkapkan bahwa sampuru memiliki sejarah yang panjang. Takizo Iwasaki (1895-1965) adalah orang yang mempopulerkannya. 

Iwasaki kemudian memutuskan untuk membuat pabriknya pada tahun 1932 di Osaka, Jepang.

Dulu sumpuru adalah contoh makanan agar pengunjung, khususnya warga asing, tak kesulitan untuk memesan makanan, sekaligus untuk ajang promosi.

Kala itu sampuru, dibuat dari lilin Namun pada akhir 1970-an, replika makanan ini dibuat dengan plastik agar lebih tahan lama.

Namun sebenarnya, replika makanan ini sudah ada sejak zaman Edo (Tokyo) pada awal abad-19. Awal tahun 1840-an, kedai sushi membuat replika makanan menggunakan  balok kayu.

Coba bikin karyamu sendiri

Halaman Berikutnya
Halaman:
Editor : Dian Reinis Kumampung

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Most Popular