OhayoJepang - Di Jepang, konsep 思いやり (omoiyari) memainkan peran penting dalam membentuk interaksi sosial dan kehidupan bermasyarakat.
Omoiyari, yang dapat diterjemahkan sebagai belas kasih atau empati, lebih dari sekedar respons emosional. Ini adalah budaya dan standar perilaku di Jepang.
Nilai yang tertanam ini mempengaruhi cara individu mempertimbangkan dan memprioritaskan perasaan dan kebutuhan orang lain dalam tindakan dan keputusannya sehari-hari.
Jika tinggal di Jepang, kamu tentu akan melihat omoiyari dalam situasi sehari-hari. Ohayo Jepang sempat mendengar sebuah kisah pertemuan pertama seseorang yang berasal dari Indonesia dengan omoiyari di mana dia dimarahi oleh orang asing di kereta di Jepang.
Baca juga : Aturan menyapa Atasan dan Teman kerja dalam Bahasa Jepang, Jangan Sampai Salah!
Ia menceritakan kisahnya naik kereta pada jam sibuk. Dia membawa ranselnya ketika dia naik kereta.
Namun, dia tidak memikirkan penumpang lain saat dia berkendara dengan ransel besar di punggungnya.
Dia tidak menyadari kalau ranselnya menabrak penumpang, yang menyebabkan dia dimarahi di kereta!
Kemudian, dia diminta untuk memegang ranselnya di dada agar tidak merepotkan penumpang lain.
Hal ini dilakukan demi menghindari ketidaknyamanan penumpang lain dan inilah contoh tindakan omoiyari.
Pada intinya, omoiyari adalah tentang menjaga perasaan orang lain, sering kali memperkirakan kebutuhan dan keinginan orang lain tanpa berbicara langsung.