OhayoJepang - Agama asli Jepang adalah Shinto. Agama ini memuja alam dan fenomena alam. Shinto melakukan persembahan kepada para dewa dari mitologi Jepang. Jinja merupakan tempat kudus dan ibadah bagi umat beragama Shinto.
Jinja biasa menjadi tempat penyelenggaraan upacara perayaan, misalnya sebagai tempat yang pertama dikunjungi dan tempat berdoa saat Tahun Baru, disebut dengan Hatsumode. Pernikahan dan upacara kelahiran juga diselenggarakan di Jinja. Selain itu, kuil Shinto juga lekat dengan hubungan sehari-hari orang Jepang yang menjalankan ibadah Shinto. Dengan mengetahui sejarah Shinto, dapat membantu kunjungan Anda ke kuil.
Jinja merupakan tempat ibadah untuk menyelenggarakan ritual dan upacara Shinto. Biasanya, desa-dewa Shinto yang disembah di Jinja disebut sebagai Yaoyorozu no Kami atau begitu banyak dewa. "Yaoyorozu no Kami" termasuk para dewa dari Jepang kuno maupun dewa-dewa yang dikenalkan dari luar Jepang. Upacara dipimpin oleh Kannushi, pendeta Shinto.
Kuil Ueno Toshugo didedikasikan untuk Tokugawa Ieyasu.
Sekitar tahun 500 Masehi, agama Buddha masuk Jepang dan diperkenalkan China dan korea. Hal ini termasuk budaya teknologi baru dan lebih canggih, seperti arsitektur, pengobatan, seni dan kerajinan, dan sebagainya. Saat itu, Shinto di era Jepang kuno tidak memiliki kemampuan yang lebih untuk bersaing dengan masuknya agama Buddha. Jadi, masyarakat Jepang memutuskan untuk menerima Buddha sebagai salah satu dewa di Shinto.
Simbol utama dari kuil Shinto adalah Torii. Ini adalah gerbang suci dari dunia manusia. Biasanya, Torii untuk kuil Shinto. Namun, ada beberapa pengecualian akibat adanya sinkretisme antara Buddha dan Shinto atau “Shinbutsu Shugo”, yang sebelumnya telah disebut. Akibat dari sinkretisme ini, ada beberapa kuil Buddha yang memiliki gerbang Torii walaupun ini bukan kuil Shinto. Jadi sebelum berkunjung ke kuil Shinto, sangat penting untuk mempelajari beberapa detail kecil, yang akan membuat kunjungan Anda semakin menarik.
Artikel ini disupervisi oleh Hiromo Shimada (lahir pada 1954 di Tokyo), seorang sarjana studi keagamaan dari Tokyo University, Doctor of school of Humanities and Sociology. Dia juga pernah menjadi Assistant Professor of National Institute of Multimedia Education, Professor of Japan Women's University, dan peneliti proyek di Research Center for Advanced Science and Technology, The University of Tokyo. Saat ini ia juga seorang penulis, sarjana keagamaan, dosen paruh waktu di Tokyo Women's University.
Ada dua jenis kuil di Jepang, yaitu Jinja dan Otera. Artikel berikut akan menjelaskan apakah itu Otera, "Apakah itu Otera?"
Provided by Travel Photo Guide™ and Japan Walker™ (13 Februari 2018)