Dari Tokyo, hadir pula pelajar setempat yang aktif di bidang musik, olahraga, seni, serta berbagai kegiatan sekolah.
“Selama forum diskusi, para peserta juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan. Mulai dari pertukaran budaya dan perkenalan organisasi, hingga konferensi yang membahas konsep Kota Layak Anak Dunia dari masing-masing kota,” kata Airlangga Putra, salah seorang peserta.
Para peserta forum mendapat kesempatan menerima masukan dari sejumlah tokoh penting.
Di antaranya Gubernur Tokyo Metropolitan Area, Yuriko Koike, serta mantan Ketua Komite Hak Anak PBB, Otani Mikiko.
Selain mengikuti diskusi dan konferensi, para pelajar juga berkunjung ke sejumlah fasilitas ramah anak di Tokyo.
Kunjungan ini menjadi kesempatan untuk mempelajari bagaimana Jepang menciptakan ruang publik yang aman sekaligus mendukung tumbuh kembang anak.
“Dari kunjungan ini, kami dapat mempelajari cara Jepang dalam menciptakan ruang publik yang aman, dan mendukung tumbuh kembang anak. Kami juga belajar apa yang ada di Tokyo dan keseharian warga Jepang untuk dapat diceritakan saat kami kembali nanti ke tanah air,” ujar Safika Aurelia, salah satu peserta asal Surabaya.
Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, menyampaikan apresiasi kepada empat pelajar Surabaya yang berbicara mewakili Indonesia dalam forum internasional tersebut.
“Salut dan bangga melihat semangat dan keberanian para pelajar ini mewakili anak-anak muda Indonesia berbicara di forum internasional,” ujar Muhammad Al Aula.
“Kehadiran mereka juga menjadi etalase semangat kreativitas anak-anak muda Indonesia kepada dunia,” lanjutnya.