Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Mengenal Program G2G, Bisa Magang ke Jepang Gratis?

Kompas.com - 19/08/2025, 16:49 WIB

Banyak orang Indonesia yang bermimpi mendapat pengalaman kerja di Jepang.

Tidak sedikit yang mencari jalur lowongan kerja ke Jepang gratis atau magang ke Jepang gratis tanpa biaya besar.

Namun, dalam praktiknya, ada detail yang perlu dipahami lebih dalam.

Salah satu jalur yang sering menjadi perhatian adalah program G2G.

Program ini membuka peluang magang dengan dukungan pemerintah, meski tetap ada biaya tambahan kecil yang harus ditanggung peserta.

Artikel ini membahas apa itu program G2G, bagaimana sistemnya, dan sejauh mana program ini benar-benar bisa disebut gratis.

Baca juga:

Apa Itu G2G Program?

Istilah G2G mengacu pada Government-to-Government internship initiatives.

Program ini difasilitasi pemerintah Jepang, atau melalui kerja sama resmi dengan negara mitra seperti Indonesia.

Tujuannya untuk mendukung pengembangan keterampilan, pertukaran budaya, dan manfaat ekonomi bersama.

Salah satu contohnya adalah program magang METI dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.

Program ini menawarkan dukungan penuh atau sebagian, mulai dari biaya perjalanan hingga tunjangan hidup.

Ada juga program lain yang dijalankan dengan koordinasi lembaga publik seperti JIP.

Fasilitasnya bisa mencakup dukungan akomodasi, transportasi, hingga pelatihan terstruktur.

Ciri khas dari G2G program antara lain dukungan biaya perjalanan, asuransi, dan sebagian kebutuhan hidup.

Selanjutnya, pencocokan formal antara peserta magang dan perusahaan serta proses seleksi yang jelas dengan syarat dokumen atau tes bahasa.

Ilustrasi calon pekerja Indonesia mengurus visa kerja Jepang secara online. Ilustrasi ini dibuat menggunakan AI.
Ilustrasi calon pekerja Indonesia mengurus visa kerja Jepang secara online. Ilustrasi ini dibuat menggunakan AI.

Ekspektasi dan Realita Program Magang Gratis

Banyak pencari kerja asal Indonesia berharap menemukan jalur magang ke Jepang gratis tanpa biaya sedikit pun.

Pada kenyataannya, program G2G memang sangat meringankan, bahkan ada yang menanggung tiket pesawat, tunjangan harian, dan tempat tinggal.

Namun, masih ada biaya kecil yang harus ditanggung sendiri, seperti penerjemahan dokumen, biaya visa, atau tes bahasa Jepang.

Beberapa syarat seperti sertifikat JLPT juga bisa jadi hambatan tambahan.

Meski begitu, transparansi program ini membuat banyak peserta merasa lebih aman untuk mencoba.

Realita “gratis” di sini lebih tepat disebut “disubsidi besar-besaran”.

Artinya, jalur ini tetap memerlukan kesiapan finansial, meskipun jauh lebih ringan dibanding program swasta.

Syarat dan Tantangan yang Perlu Diketahui

Program magang pemerintah biasanya memiliki persyaratan tertentu.

Peserta diminta melampirkan dokumen resmi seperti surat rekomendasi atau sertifikat akademik.

Beberapa program juga mensyaratkan kemampuan bahasa, misalnya JLPT N3 atau lebih tinggi.

Ada pula aturan kewarganegaraan dan kelayakan visa yang harus dipenuhi.

Persyaratan administratif ini bisa jadi hambatan bagi kandidat yang kurang dukungan dari institusi.

Selain itu, kompetisi dalam pendaftaran cukup tinggi karena program ini populer.

Oleh sebab itu, persiapan dokumen dan pemahaman syarat menjadi kunci agar tidak tersingkir sejak awal seleksi.

Japan Airlines, salah satu pesawat maskapai penerbangan Jepang yang melarang penyimpananan power bank di kompartemen atas kursi.
Japan Airlines, salah satu pesawat maskapai penerbangan Jepang yang melarang penyimpananan power bank di kompartemen atas kursi.

Apa Saja yang Ditanggung dan Tidak Ditanggung?

Dalam praktiknya, biaya yang ditanggung dan tidak ditanggung perlu diperhatikan sejak awal.

Komponen yang biasanya ditanggung adalah tiket pesawat, asuransi, tunjangan harian, akomodasi, dan transportasi selama magang.

Sementara itu, yang tidak ditanggung antara lain biaya pengurusan visa, tes bahasa, persiapan dokumen, hingga pelatihan pra-keberangkatan.

Biaya makan di luar tempat kerja dan transportasi lokal juga sering menjadi tanggungan peserta.

Ada pula kemungkinan biaya medis kecil di luar cakupan asuransi.

Dengan memahami detail ini, peserta bisa membuat perhitungan realistis sebelum mendaftar.

Banyak mahasiswa Indonesia berbagi pengalaman bahwa strategi seperti menggunakan fasilitas kampus untuk dokumen dapat menekan biaya.

Manfaat G2G Program Bagi Peserta Indonesia

Walaupun tidak sepenuhnya gratis, manfaat program ini cukup besar.

Pertama, biaya masuk lebih rendah dibanding jalur swasta.

Kedua, karena didukung pemerintah, program ini memiliki kredibilitas yang tinggi di mata perusahaan maupun universitas.

Ketiga, pengalaman magang di Jepang memberikan peluang nyata untuk meningkatkan keterampilan dan jejaring internasional.

Keempat, peserta mendapat kesempatan merasakan langsung kehidupan di Jepang, termasuk budaya kerja dan interaksi sosial.

Kelima, pengalaman ini sering membuka jalan untuk peluang kerja atau studi lanjutan setelah program selesai.

Nilai tambah inilah yang membuat banyak orang Indonesia tetap tertarik, meskipun ada biaya kecil yang harus dikeluarkan.

Cara Maksimalkan Peluang Magang ke Jepang Gratis

Bagi calon peserta, ada beberapa strategi agar peluang lebih besar.

Pertama, ikuti informasi resmi dari kedutaan, universitas, atau lembaga pemerintah terkait.

Kedua, siapkan dokumen lebih awal, termasuk transkrip akademik dan surat rekomendasi.

Ketiga, siapkan anggaran kecil untuk biaya tambahan seperti visa dan tes bahasa.

Keempat, gunakan jaringan pertemanan, komunitas online, atau alumni yang sudah berangkat untuk berbagi tips.

Kelima, jangan menunda karena program ini biasanya memiliki jadwal seleksi ketat dan jumlah kursi terbatas.

Dengan persiapan matang, peluang untuk lolos akan semakin besar.

Antara Gratis dan Aksesibel

Bagi banyak orang Indonesia, impian mencari lowongan kerja ke Jepang gratis atau magang ke Jepang gratis bukan sekadar soal biaya.

Lebih dari itu, program seperti G2G memberi jalan resmi dan terstruktur untuk meraih pengalaman di Jepang.

Meskipun tetap ada biaya tambahan, subsidi besar dari pemerintah membuat jalur ini jauh lebih terjangkau.

Kesempatan ini bukan hanya soal bekerja, tetapi juga membangun ketahanan, keterampilan, dan koneksi lintas budaya.

Pada akhirnya, pengalaman ini mengajarkan bahwa “gratis” sering berarti “lebih mudah diakses.”

Di sanalah nilai sebenarnya dari G2G program, membuka pintu yang sebelumnya sulit dijangkau.

Sumber:

  • Oya Opportunities (https://oyaop.com/opportunity/internships/fully-funded-meti-government-of-japan-internship/)
  • Internship Program (https://internshipprogram.go.jp/english/intern/)
  • Internship Corners (https://internshipcorners.org/meti-internship/)
  • Organization for Economic Co-operation and Development (https://www.oecd.org/content/dam/oecd/en/publications/reports/2024/06/recruiting-immigrant-workers-japan-2024_0034390d/0e5a10e3-en.pdf)

Penulis: Karaksa Media Partner (Agustus 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.