Setiap negara memiliki perjalanan unik menuju kemerdekaan.
Di Indonesia, Hari Kemerdekaan adalah peringatan monumental yang dirayakan setiap 17 Agustus.
Namun, bagaimana dengan Jepang? Apakah ada yang disebut Hari Kemerdekaan Jepang, dan bagaimana cara mengucapkannya dalam bahasa Jepang?
Baca juga:
Perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan berakar dari ratusan tahun kolonialisme.
Dimulai dari kedatangan Portugis, lalu Belanda, hingga pendudukan Jepang pada masa Perang Dunia II.
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945, momentum itu dimanfaatkan para pemimpin bangsa.
Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Meski begitu, Belanda tidak langsung mengakui kemerdekaan tersebut.
Indonesia harus melewati perjuangan panjang, baik melalui diplomasi maupun konflik bersenjata.
Pengakuan penuh baru didapat pada 1949.
Kini, setiap 17 Agustus dirayakan dengan upacara bendera di Istana Merdeka, lomba di sekolah-sekolah, serta berbagai perayaan di masyarakat.
Semangat persatuan dan kebebasan selalu menjadi inti dari Hari Kemerdekaan Indonesia.
Jepang tidak memiliki Hari Kemerdekaan resmi seperti banyak negara lain.
Istilah yang paling mendekati adalah 日本の主権回復の日 (Nihon no Shuken Kaifuku no Hi), yang berarti Hari Pemulihan Kedaulatan Jepang.
Tanggal ini merujuk pada 28 April 1952, saat Perjanjian Damai San Francisco mulai berlaku.
Perjanjian tersebut menandai berakhirnya pendudukan Sekutu setelah Perang Dunia II dan mengembalikan kedaulatan Jepang.
Bila diterjemahkan langsung, “Hari Kemerdekaan Jepang” bisa disebut 日本の独立記念日 (Nihon no Dokuritsu Kinenbi).
Namun, istilah itu jarang dipakai secara umum.
Secara historis, istilah yang lebih tepat adalah Shuken Kaifuku no Hi.
Jepang memang mendapatkan kembali kedaulatannya pada 28 April 1952.
Meski begitu, hari tersebut tidak banyak diperingati oleh masyarakat luas.
Nama resminya adalah Sovereignty Restoration Day dan baru diperingati secara formal pada 2013 di masa pemerintahan Shinzo Abe.
Berbeda dengan Indonesia yang merayakan Hari Kemerdekaan dengan parade, lomba tradisional, dan upacara bendera; peringatan 28 April di Jepang cenderung berlangsung sederhana dan tidak menonjol.
Penulis: Karaksa Media Partner (Agustus 2025)
Sumber:
View this post on Instagram