Hingga saat ini, funayaki masih diproduksi di berbagai daerah seperti Kota Ōki dan Kota Yame.
Upaya pelestarian juga dilakukan melalui acara seperti Chikugo Shichikoku Wagashi-haku, pameran wagashi dari tujuh daerah di Chikugo.
Dalam acara tersebut, masyarakat dapat mengikuti kelas membuat funayaki secara langsung.
Kegiatan ini menjadi cara untuk mewariskan tradisi kuliner sederhana namun bermakna kepada generasi muda.
Wilayah utara Kyūshū, khususnya daerah dataran di sekitar Sungai Chikugo, dikenal sebagai penghasil gandum.
Fukuoka dan Saga menyumbang sekitar 80 persen lahan gandum di Kyūshū.
Melimpahnya bahan baku inilah yang membuat olahan tepung, termasuk funayaki, mudah dibuat di rumah.
Masyarakat Chikugo terbiasa menyantap funayaki sepanjang tahun.
Camilan ini kerap dinikmati sebagai teman minum teh sore, bekal anak sekolah, atau makanan ringan di tengah kesibukan.
Fleksibilitas isiannya, yang bisa manis atau gurih, membuat funayaki selalu punya tempat di meja makan keluarga.
Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/funayaki_fukuoka.html)
Disusun oleh Karaksa Media Partner, berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 福岡県 ふなやき" (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/funayaki_fukuoka.html)
Penulis: Karaksa Media Partner (August 2025)
View this post on Instagram