Ketika suhu panas bulan Agustus menyelimuti kota besar seperti Tokyo dan Osaka, banyak orang Jepang mencari udara sejuk di pegunungan.
Hiking menjadi pilihan populer, baik untuk pendaki berpengalaman maupun mereka yang sekadar ingin berlibur singkat dari hiruk pikuk kota.
Gunung Fuji Jepang memang menjadi ikon utama, tetapi masih banyak puncak lain yang menawarkan pelarian alami dengan akses mudah dari pusat kota.
Artikel ini merangkum lima gunung populer di dekat Tokyo, Osaka, dan Kyoto yang ramai dikunjungi saat musim panas.
Selain itu, ada pula kebiasaan menarik tentang apa saja perlengkapan yang biasa dibawa para pendaki Jepang ketika naik gunung di bulan Agustus.
Gunung Fuji berada sekitar 2,5 hingga 3 jam dari Tokyo dengan kombinasi kereta dan bus.
Dengan ketinggian 3.776 meter, Fuji menjadi simbol nasional sekaligus destinasi mendaki paling populer di bulan Agustus.
Musim pendakian resmi dibuka pada bulan ini, sehingga keempat jalur pendakian beroperasi penuh dengan fasilitas mountain hut yang siap menerima pengunjung.
Banyak pendaki memilih melakukan pendakian malam atau yako-tozan untuk menyaksikan matahari terbit di puncak yang dikenal dengan sebutan Goraikō.
Persiapan yang biasanya dibawa orang Jepang antara lain pakaian berlapis, lampu kepala, makanan ringan seperti onigiri, botol minum isi ulang, hingga koin kecil senilai 100 yen untuk toilet.
Beberapa pendaki juga membawa tabung oksigen ringan yang dijual di stasiun pendakian guna mengurangi gejala ketinggian.
Sebagai catatan, Gunung Fuji telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO, bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga pengaruh spiritual dan artistiknya sepanjang sejarah Jepang.
Gunung Takao dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar satu jam dari Shinjuku, Tokyo.
Dengan ketinggian 599 meter, gunung ini cocok untuk pendakian setengah hari, sehingga sangat populer di kalangan warga ibu kota.
Takaosan menawarkan perpaduan antara alam dan tradisi, lengkap dengan jalur pendakian, kereta gantung, serta Kuil Yakuo-in yang terletak di sepanjang rute.
Banyak pendaki lokal membawa obat nyamuk, pakaian ringan yang nyaman, serta handuk kecil atau tenugui untuk mengatasi cuaca lembap di musim panas.
Camilan khas seperti senbei (kerupuk beras) dan teh barley (mugicha) juga sering dibawa sebagai teman perjalanan.
Kesederhanaan ini membuat Takao menjadi salah satu pilihan utama bagi mereka yang ingin beristirahat sejenak dari padatnya Tokyo tanpa harus menempuh perjalanan jauh.
Gunung Mitake dapat dicapai sekitar dua jam perjalanan dari Tokyo dengan kereta dan kereta gantung.
Dengan ketinggian 929 meter, Mitake dikenal dengan Kuil Musashi Mitake dan hutan cedar yang lebat serta berlumut.
Bagi banyak pendaki, suasana tenang di jalur ini memberi pengalaman spiritual yang berbeda dibandingkan Gunung Fuji yang ramai.
Kebiasaan unik pendaki Jepang di sini adalah membawa peta kertas, dompet koin untuk persembahan di kuil, serta tongkat jalan untuk menghadapi jalur berbatu.
Beberapa orang juga membawa dupa pengusir serangga (kō) yang biasa dipakai pada musim panas.
Mitake menjadi destinasi yang ideal untuk mereka yang mencari ketenangan sekaligus pengalaman budaya.
Gunung Rokko terletak sekitar 1,5 jam dari Osaka atau Kobe dengan transportasi kereta.
Dengan ketinggian 931 meter, gunung ini menawarkan jalur pendakian, pemandian air panas (onsen), hingga pemandangan indah Teluk Osaka dari ketinggian.
Suasana sejuk di dataran tinggi membuatnya menjadi tempat favorit untuk menghindari panas terik Agustus.
Pendaki lokal biasanya membawa kipas portabel, lengan pelindung dari sinar UV, serta minuman olahraga yang mengandung mineral untuk menjaga hidrasi.
Rokko memberikan kombinasi antara rekreasi alam, relaksasi, dan panorama kota, sehingga menarik bagi wisatawan maupun warga lokal.
Gunung Hiei dapat ditempuh dalam waktu 1 hingga 1,5 jam dari Kyoto atau Osaka.
Dengan ketinggian 848 meter, gunung ini dikenal karena Kuil Enryaku-ji yang berperan penting dalam sejarah Buddhisme Jepang.
Suasana jalur yang teduh menjadikan Hiei tempat yang nyaman untuk menghindari sinar matahari musim panas.
Pendaki umumnya membawa topi, sarung tangan jalur, serta kotak makan bento untuk bersantap di titik-titik indah sepanjang jalur.
Hiei tidak hanya menawarkan pengalaman mendaki, tetapi juga kesempatan merasakan jejak sejarah dan budaya Jepang secara langsung.
Selain perlengkapan standar, ada beberapa barang khas yang hampir selalu terlihat di ransel pendaki Jepang.
Mereka biasanya membawa tabir surya dan obat nyamuk, payung lipat atau jas hujan ringan untuk menghadapi hujan mendadak, serta handuk pendingin dan kipas leher.
Banyak yang tetap memilih membawa peta kertas dibanding hanya mengandalkan ponsel.
Hal yang tak kalah penting, mereka selalu membawa kantong sampah pribadi untuk memastikan tidak ada jejak sampah yang tertinggal di gunung.
Kebiasaan ini mencerminkan budaya disiplin dan rasa hormat terhadap alam yang sudah mengakar dalam masyarakat Jepang.
Mulai dari mendaki Gunung Fuji, menyusuri jalur spiritual Mitake, hingga menikmati udara sejuk di Rokko, pegunungan Jepang menawarkan pelarian sempurna dari panasnya kota pada bulan Agustus.
Dengan persiapan yang tepat dan meniru kebiasaan pendaki lokal, liburan singkat dari Tokyo atau Osaka bisa menjadi pengalaman yang menyegarkan.
Cukup siapkan ransel, kenakan sepatu yang nyaman, dan nikmati mengapa Fuji di Jepang serta gunung-gunung sekitarnya menjadi pengalaman musim panas yang tak boleh dilewatkan.
Sumber:
Penulis: Karaksa Media Partner (Agustus 2025)
View this post on Instagram