Kenaikan impor ini menekan kontribusi PDB, tetapi mencerminkan kebutuhan energi yang meningkat.
Tarif tambahan mobil dari Amerika Serikat mulai berlaku sejak April 2025.
Dampaknya pada kuartal April–Juni masih terbatas karena produsen mobil Jepang menurunkan harga agar volume ekspor tidak turun.
Meski demikian, para ekonom memperingatkan bahwa strategi ini bisa menekan laba perusahaan.
Jika keuntungan berkurang, dampaknya bisa meluas ke gaji, lapangan kerja, hingga belanja konsumen di Jepang.
Kobayashi memperkirakan ekspor Jepang ke AS bisa turun tajam pada kuartal Juli-September.
Ia menambahkan, meskipun Tokyo dan Washington telah sepakat menurunkan tarif mobil dan sejumlah barang lain dari rencana awal, risiko pertumbuhan negatif tetap ada.
Dengan kondisi ini; prospek ekonomi Jepang ke depan sangat ditentukan oleh keseimbangan antara ekspor, upah, dan daya beli rumah tangga.
© Kyodo News
View this post on Instagram