Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Summer

Efek Panas Ekstrem di Jepang, World Cosplay Summit 2027 Akan Pindah Jadwal

Kompas.com - 07/08/2025, 20:19 WIB

World Cosplay Summit, ajang kompetisi cosplay terbesar dunia yang digelar setiap tahun di Jepang, bakal digeser ke November mulai 2027. 

Perubahan jadwal ini dilakukan sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang kian sering terjadi saat musim panas.

Penyelenggara World Cosplay Summit mengumumkan keputusan ini setelah selesainya edisi ke-23 acara tersebut yang berlangsung pada 1-3 Agustus dan dihadiri oleh 247.200 orang.

Tahun depan, kompetisi masih akan digelar pada bulan Agustus seperti biasa, tetapi pelaksanaannya akan dipindah ke musim gugur mulai 2027.

Melansir kantor berita AFP (7/8/2025), langkah ini diambil sebagai bentuk respons terhadap kondisi cuaca yang ekstrem dan membahayakan bagi peserta. 

Dalam pernyataan resmi pada Selasa (5/8/2025), perubahan jadwal dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan tantangan cuaca yang makin berat serta memperhatikan kenyamanan pengunjung internasional dan domestik.

Baca juga:

Cosplayer dari Swedia, Henrik Pilerud, mengenakan kostum Totoro pada World Cosplay Summit 2024 di Nagoya, Jepang pada Sabtu (3/8/2024). (AFP/PHILIP FONG)
Cosplayer dari Swedia, Henrik Pilerud, mengenakan kostum Totoro pada World Cosplay Summit 2024 di Nagoya, Jepang pada Sabtu (3/8/2024). (AFP/PHILIP FONG)

Panas Ekstrem Jadi Tantangan Bagi Peserta Internasional

Bagi para penggemar cosplay, tampil dengan kostum lengkap, riasan tebal, dan rambut palsu di tengah suhu menyengat bukan hal yang mudah.

Musim panas Jepang kini makin terasa ekstrem dan berisiko bagi kesehatan.

Pada akhir Juli, suhu di Kyoto tercatat mencapai 40 derajat Celsius untuk pertama kalinya sejak pencatatan suhu dimulai.

Sementara itu, rekor suhu tertinggi di Jepang tahun ini mencapai 41,8 derajat Celsius.

Tahun 2023 tercatat sebagai musim panas terpanas yang pernah terjadi, dan disusul oleh musim gugur terhangat dalam 126 tahun terakhir.

Cuaca ekstrem ini berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.

Data mencatat sebanyak 38.608 orang dirawat di rumah sakit akibat heatstroke bulan lalu.

Meski jumlah ini turun dari 43.195 kasus pada Juli 2024, angkanya tetap tinggi dan menunjukkan kondisi yang membahayakan.

Cosplayer di World Cosplay Summit di Nagoya pada Sabtu (3/8/2024). (Photo by Philip FONG / AFP)
Cosplayer di World Cosplay Summit di Nagoya pada Sabtu (3/8/2024). (Photo by Philip FONG / AFP)

Perubahan Jadwal Demi Kenyamanan dan Keamanan Wisatawan

Panitia World Cosplay Summit menyebutkan bahwa pemindahan jadwal ini bukan hanya soal cuaca.

Perubahan ini juga bertujuan memperkuat upaya dalam menyambut lebih banyak peserta dari luar negeri dan menyesuaikan dengan tren pariwisata internasional.

Diharapkan, cuaca musim gugur yang lebih sejuk bisa memberikan pengalaman lebih nyaman bagi para cosplayer, pengunjung, dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara.

Apalagi, banyak peserta datang dari negara dengan iklim berbeda dan tidak terbiasa dengan panas ekstrem.

Kondisi tersebut terbukti berbahaya. Menurut Kantor Pemeriksa Medis Metropolitan Tokyo, sebanyak 56 orang diduga meninggal akibat heatstroke pada Juni dan Juli tahun ini.

Sebagian besar korban berusia 60 tahun ke atas dan meninggal di dalam ruangan.

Dari 54 orang yang meninggal di dalam rumah, 38 di antaranya memiliki AC tetapi tidak digunakan.

Dengan jadwal baru di bulan November, penyelenggara berharap World Cosplay Summit bisa tetap menjadi ajang yang aman, inklusif, dan menyenangkan bagi komunitas cosplay global.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.