Namun, meningkatnya jumlah penduduk asing juga memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat Jepang.
Beberapa partai politik seperti Sanseito memperoleh dukungan lebih besar dengan mengusung wacana pembatasan imigrasi dan slogan "Japan First".
Partai tersebut mendapat lonjakan suara dalam pemilu Majelis Tinggi Jepang pada Juli 2024.
Sebagian besar wilayah Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk pada 2024.
Secara keseluruhan, hanya Tokyo dan Prefektur Chiba yang mencatat pertumbuhan jumlah penduduk, termasuk warga asing.
Tokyo juga menjadi satu-satunya wilayah yang mencatat peningkatan jumlah warga negara Jepang, meskipun hanya sebesar 0,13 persen.
Sementara itu, Prefektur Akita mengalami penurunan populasi tertinggi sebesar 1,91 persen.
Disusul oleh Prefektur Aomori sebesar 1,72 persen, dan Prefektur Kochi sebesar 1,71 persen.
Penurunan penduduk secara nasional mencapai 0,75 persen dalam satu tahun terakhir.