Musim panas di Jepang bukan cuma soal liburan panjang dan festival meriah.
Di balik teriknya matahari, ada satu hal lagi yang paling ditunggu-tunggu anak-anak sekolah yaitu camilan musim panas yang cuma hadir setahun sekali.
Camilan-camilan ini tampil dengan kemasan cerah, rasa yang menyegarkan, dan sentuhan nostalgia.
Bukan sekadar makanan ringan, tapi bagian dari tradisi musim panas yang khas di Jepang.
Camilan musim panas khas Jepang adalah makanan ringan yang hanya diproduksi selama musim panas.
Jenis camilan ini dibuat khusus untuk menghadapi cuaca panas dan lembap.
Biasanya memiliki rasa yang segar, ringan, atau disajikan dingin sehingga cocok dinikmati saat tubuh butuh penyegar.
Jenisnya beragam. Ada makanan penutup berbahan es, rasa citrus, hingga varian dengan sentuhan mint.
Minimarket dan supermarket mulai menjual camilan ini sejak Juni hingga Agustus.
Anak-anak sekolah pun rela menabung uang jajan demi bisa mencicipi camilan yang hanya tersedia dalam waktu terbatas ini.
Ini mungkin camilan musim panas paling ikonik di Jepang. Kakigori adalah es serut yang disiram sirup warna-warni seperti melon, stroberi, atau blue Hawaii.
Anak-anak biasanya menikmatinya saat festival musim panas atau sepulang sekolah untuk menyegarkan diri.
Varian dengan susu kental manis, mochi, atau kacang merah juga sangat digemari.
Di Jepang, tanggal 25 Juli dikenal sebagai Hari Kakigori.
Alasannya, angka 7 (na), 2 (tsu), dan 5 (ko) jika dibaca bersama-sama menyerupai bunyi natsugōri yang berarti es musim panas.
Hari ini dijadikan perayaan untuk salah satu camilan es paling ikonik di Jepang.
Rasa mint dan citrus sering digunakan dalam camilan musim panas karena mampu memberikan sensasi segar di tengah suhu yang tinggi.
Salah satu contoh camilan yang populer adalah Choco Mint Ice Monaka, yaitu wafer renyah berisi es krim mint dan potongan cokelat.
Cita rasanya yang dingin dan menyegarkan membuat camilan ini menjadi favorit banyak anak-anak.
Warabi mochi adalah kue kenyal yang dibuat dari tepung akar pakis. Biasanya disajikan dingin dengan taburan kinako atau tepung kedelai sangrai dan sirup gula hitam.
Camilan ini banyak dijual dalam cup bening di minimarket selama musim panas.
Teksturnya yang lembut, sensasi dingin, dan cara makannya yang praktis menjadikan warabi mochi favorit anak-anak sekolah sebagai teman ngemil sepulang belajar.
Walaupun di beberapa daerah camilan ini bisa ditemukan sepanjang tahun, warabi mochi justru paling laris saat musim panas karena sensasi sejuknya sangat pas dinikmati saat cuaca terik.
Bagi banyak anak sekolah, camilan ini adalah bagian penting dari pengalaman musim panas. Berikut alasannya:
Sumber:
Artikel ditulis oleh Karaksa Media Partner (Juli 2025)
View this post on Instagram