Hage dango merupakan kudapan tradisional khas Prefektur Kagawa, Jepang.
Makanan itu terbuat dari tepung gandum baru dan pasta kacang merah, biasanya dari jenis azuki atau sasage.
Cita rasa manis, tekstur kenyal, serta makna simboliknya menjadikan hage dango bukan sekadar camilan biasa, melainkan bagian penting dari siklus pertanian masyarakat Kagawa.
Baca juga:
Nama “hage” dalam hage dango memiliki dua makna.
Pertama, kata ini merujuk pada waktu pembuatannya yang bertepatan dengan periode Hange-shō, yakni sekitar 2 Juli.
Hange-shō merupakan penanda dalam kalender agraris Jepang yang menandai akhir musim hujan sekaligus batas akhir untuk menanam padi.
Kedua, “hage” juga berarti "pitak", mengacu pada tampilan permukaan dango yang dilapisi pasta kacang merah secara tidak merata.
Masyarakat Kagawa percaya bahwa semakin belang tampilan saus kacangnya, maka semakin otentik pula hage dango yang disajikan.
Menjelang akhir Mei hingga pertengahan Juni, petani di Kagawa memasuki masa paling sibuk.