JMA juga mengingatkan bahwa Jepang merupakan wilayah rawan gempa sehingga masyarakat perlu tetap waspada setiap saat, terlepas dari adanya ramalan atau prediksi.
Sementara itu, Ryo Tatsuki memberikan klarifikasi pada 28 Juni 2025 bahwa ramalan dalam komiknya tidak dapat dianggap sebagai kepastian.
Ia menyatakan bahwa hal besar belum tentu akan terjadi, meskipun sudah banyak yang menafsirkan isi komiknya secara literal.
Kekhawatiran terhadap ramalan komik turut memengaruhi keputusan warga Hong Kong dalam bepergian.
Salah satunya adalah German Cheung, dosen hubungan internasional berusia 47 tahun yang tinggal di Kyoto.
Cheung memutuskan pulang ke Hong Kong menjelang awal Juli, sehari sebelum tanggal yang disebut dalam ramalan komik.
Ia membeli tiket pulang pergi seharga 35.000 yen (sekitar Rp 4 juta) sebagai langkah berjaga-jaga.
“Lebih mudah untuk menghindari Jepang di bulan Juli, setidaknya dari sudut pandang warga Hong Kong,” ujarnya.
Meski tidak semua orang bersikap sama, ia memilih tidak mengambil risiko, terutama setelah ramalan terus diperbincangkan sejak awal tahun.
Efek kekhawatiran ini dirasakan langsung oleh pelaku usaha pariwisata.