Penjualan mobil Toyota mencapai angka tertinggi secara global pada paruh pertama 2025.
Grup Toyota, termasuk Daihatsu dan Hino, berhasil menjual 5,54 juta unit kendaraan di seluruh dunia.
Melansir Kyodo News (30/7/2025), capaian ini menempatkan Toyota kembali di posisi teratas penjualan mobil global untuk tahun keenam secara berturut-turut.
Angka tersebut naik 7,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan menjadi rekor baru setelah terakhir tercapai pada 2021.
Sebelumnya, penjualan Toyota sempat terhambat karena kelangkaan chip semikonduktor dan sejumlah skandal sertifikasi yang berujung pada penghentian produksi.
Namun, paruh pertama tahun ini menunjukkan pemulihan yang kuat.
Volkswagen yang menjadi pesaing utama Toyota hanya mencatat penjualan 4,41 juta unit selama Januari hingga Juni 2025.
Meski naik tipis 1,3 persen dari tahun sebelumnya, angka tersebut tetap tertinggal jauh dari Toyota.
Baca juga:
Penjualan Toyota di pasar domestik melonjak 27,4 persen menjadi 1,05 juta unit.
Lonjakan ini terjadi setelah penurunan tajam pada 2024 akibat skandal manipulasi data uji keselamatan.
Sementara itu, penjualan di luar negeri juga mencatatkan rekor tertinggi.
Sebanyak 4,50 juta unit kendaraan terjual di berbagai negara, naik 3,6 persen dibanding tahun lalu.
Kenaikan ini didorong oleh tingginya permintaan mobil hybrid di berbagai pasar.
Di Amerika Serikat, Toyota menjual 1,24 juta unit mobil, termasuk merek Lexus.
Angka ini naik 4,2 persen, salah satunya karena lonjakan permintaan menjelang kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Tarif mobil sempat naik tajam menjadi 27,5 persen pada April lalu.
Namun, Jepang dan AS telah mencapai kesepakatan untuk menurunkannya kembali menjadi 15 persen.
Di pasar China, Toyota juga menunjukkan pertumbuhan positif. Penjualan mobil naik 6,8 persen menjadi 837.744 unit.
Kenaikan ini ditopang oleh program promosi yang terkait dengan subsidi dari pemerintah setempat.
Pada bulan Juni saja, penjualan global grup Toyota naik 2,7 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai 937.246 unit.
Kinerja Daihatsu ikut berkontribusi besar, dengan kenaikan 22,4 persen menjadi 60.241 unit.
Tahun sebelumnya, angka Daihatsu sempat merosot karena kasus penyimpangan data sertifikasi.
Di pasar Amerika Serikat selama Juni, penjualan Toyota relatif stabil, naik tipis 0,1 persen menjadi 193.248 unit.
Menurut perwakilan perusahaan, lonjakan permintaan akibat kekhawatiran tarif kini mulai mereda.
Di antara produsen mobil Jepang lainnya, Nissan mengalami penurunan penjualan global sebesar 5,7 persen menjadi 1,61 juta unit.
Penurunan ini membuat Nissan kehilangan posisi sebagai produsen mobil terbesar ketiga di Jepang.
Peringkat tersebut kini diambil alih oleh Suzuki, yang meski mengalami penurunan 2,3 persen, masih mampu menjual 1,63 juta unit kendaraan.
Sementara itu, Honda berada di posisi kedua nasional. Perusahaan ini mengalami penurunan penjualan global sebesar 5,1 persen menjadi 1,78 juta unit.
© Kyodo News
View this post on Instagram