Godzilla, monster legendaris yang pertama kali muncul di layar lebar pada 3 November 1954, kini merayakan ulang tahunnya yang ke-70.
Sebagai "raja monster," Godzilla telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun.
Namun, satu hal yang tetap konsisten adalah dedikasi para penggemarnya.
Melansir kantor berita AFP (27/7/2025), mereka merayakan momen bersejarah ini dengan penuh semangat di ajang Comic-Con International di San Diego, California, Amerika Serikat.
Baca juga:
Godzilla pertama kali muncul dalam film yang disutradarai oleh Ishiro Honda.
Film pertama tersebut menggambarkan seekor makhluk amfibi purba yang terbangun akibat uji coba bom nuklir di Samudra Pasifik.
Makhluk ini muncul dari laut dan menyerang Jepang, mewakili ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir.
Karakter Godzilla dianggap sebagai simbol dari trauma Jepang akibat serangan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II.
Godzilla bukan sekadar monster, melainkan juga sebuah peringatan akan kehancuran yang dapat ditimbulkan oleh perang dan senjata pemusnah massal.
“Godzilla bukan sekadar monster biasa. Dia mewakili kesedihan dan penderitaan bangsa Jepang,” kata Angela Hill, seorang penggemar Godzilla yang datang dari Arizona untuk menghadiri Comic-Con International.
Godzilla telah melalui banyak perubahan dalam hampir 40 judul film yang diproduksi sepanjang sejarahnya.
Dari yang awalnya digambarkan sebagai makhluk yang menakutkan, Godzilla kemudian berkembang menjadi karakter yang lebih kompleks.
Kadang ia tampil sebagai pahlawan, tetapi di lain waktu ia menjadi anti-hero.
Meskipun peran Godzilla berubah-ubah, satu hal yang tetap sama adalah pesan kuat yang dibawakan oleh karakter ini.
Menurut Steve Ryfle, penulis buku Godzilla: The First 70 Years, daya tarik utama dari Godzilla adalah kemampuannya beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan pesan dalam asal-usulnya.
“Godzilla adalah film franchise terpanjang yang fokus pada satu karakter terus-menerus. Bahkan lebih lama dari James Bond,” ujarnya.
Bagi Ryfle, Godzilla tetap relevan karena ia bukan hanya hiburan, melainkan juga menggambarkan trauma sejarah yang mendalam.
Godzilla lebih dari sekadar makhluk raksasa yang menghancurkan kota-kota. Dia adalah simbol dari dampak perang dan penggunaan senjata nuklir.
Sutradara pertama Godzilla, Ishiro Honda, menggunakan film ini untuk mengirimkan pesan anti-perang dan mengecam penggunaan senjata nuklir.
Pesan tersebut menjadikan Godzilla tetap relevan hingga saat ini, meskipun banyak film monster lainnya hanya berfokus pada hiburan.
Michelle Pena, seorang penggemar Godzilla, mengungkapkan bahwa ia sangat terkesan dengan bagaimana Godzilla terus berubah seiring waktu.
"Dia bukan karakter yang mudah disukai. Dia besar, menakutkan, dan tampak seperti dinosaurus. Namun, ada sesuatu yang membuat kita tetap mendukungnya," ujarnya.
Setiap tahun, Comic-Con menjadi tempat yang sangat penting untuk merayakan berbagai tokoh pop culture, termasuk Godzilla.
Tahun ini, lebih dari 130.000 orang berkumpul di San Diego untuk menikmati berbagai acara dan pameran yang menghormati Godzilla.
Salah satu acara yang paling dinanti adalah panel diskusi yang menampilkan Shinji Higuchi, salah satu sutradara dari reboot Shin Godzilla yang dirilis pada 2016.
Penggemar dapat menikmati berbagai pameran serta kesempatan untuk berfoto bersama gambar besar Godzilla yang dipajang di sana.
Selain itu, Comic-Con juga menghadirkan penulis buku Godzilla: The First 70 Years, Ed Godziszewski dan Steve Ryfle, yang membahas sejarah panjang film ikonik ini.
Para penggemar juga dapat memperoleh tanda tangan dari penulis buku tersebut, yang menjadi salah satu momen paling dinanti di ajang ini.
Tak hanya Comic-Con, studio Jepang Toho, yang menciptakan Godzilla, juga selalu menjaga tradisi merayakan ulang tahun Godzilla dengan serangkaian acara spesial.
Toho telah menetapkan kalender tahunan untuk merayakan Godzilla, yang sering kali mencakup berbagai acara besar seperti Comic-Con.
Bagi para penggemar, Godzilla bukan hanya sekadar monster. Ia adalah sosok yang membawa pesan tentang pentingnya perdamaian dan bahaya senjata nuklir.
Godzilla tetap menjadi bagian dari budaya pop yang tak pernah pudar dengan perjalanan yang panjang.
Meskipun perubahan peran dan penampilannya seiring berjalannya waktu, Godzilla tetap dicintai dan dihormati.
Sebagai salah satu karakter film yang paling ikonik, Godzilla terus menginspirasi banyak generasi.
Keberadaannya dalam dunia perfilman dan budaya pop menunjukkan bahwa meskipun monster ini telah melewati tujuh dekade, ia tetap relevan dan dicintai penggemarnya di seluruh dunia.
Godzilla memang sudah berusia 70 tahun, namun semangatnya sebagai "raja monster" tetap kuat hingga kini.
View this post on Instagram