"Bahasa Jepang tidak harus pada level tinggi seperti JLPT N2 atau N3. Bidang IT tidak ada syarat spesifik dalam keahlian bahasa seperti bidang kerja lainnya," ujar pendiri perusahaan media dan teknologi VRIGroup Yuichiro Sasaki dalam acara Work in IT Industry in Japan yang diselenggarakan oleh PPI Jepang, Selasa (27/5/2025).
Penggunaan Bahasa Jepang dalam komunikasi biasanya hanya diperlukan saat berinteraksi dengan klien dari luar perusahaan di Jepang.
Komunikasi internal sebagian besar perusahaan IT di Jepang cenderung lebih fleksibel dan dapat menggunakan Bahasa Inggris, terutama di lingkungan kerja multinasional.
Jadi, meskipun kemampuan Bahasa Jepang tetap penting untuk sektor IT, tetapi level N2 bukanlah keharusan.
Sertifikat JLPT N2 dapat membantu dalam memperoleh visa Highly Skilled Professional di Jepang melalui sistem Point-based Preferential Immigration Treatment System for Highly Skilled Foreign Professionals.
Bila lulus JLPT N2, kamu bisa mendapatkan 10 poin yang dapat berkontribusi pada kriteria untuk mendapatkan visa kerja di bidang spesialisasi tertentu.
Visa Highly Skilled Professional diperkenalkan pada 2015 untuk menerima tenaga asing dengan keterampilan tinggi.
Sebagai syarat untuk memperoleh visa ini, seseorang harus terlibat dalam kegiatan yang sesuai dengan kategori Highly Skilled Professional No.1 atau No.2.
Masa tinggal visa ini hingga 5 tahun dan penerimanya mendapatkan perlakuan istimewa dalam prosedur masuk serta tempat tinggal, yang juga menguntungkan perusahaan penerima.