Kalau bicara makanan Jepang, pasti yang langsung terbayang di benak banyak orang adalah sushi, ramen, atau takoyaki.
Padahal, ada satu hidangan lain yang juga sangat dicintai di Jepang, meski sering luput dari sorotan yaitu kari Jepang.
Dikenal dengan sebutan kare (カレー), makanan berkuah kental dan hangat ini jadi favorit di meja makan keluarga, kantin sekolah, hingga minimarket di Jepang.
Rahasia kelezatan kari Jepang ada pada bumbunya. Perpaduan rempah ini dibuat khusus agar sesuai dengan selera masyarakat Jepang. Rasanya tidak terlalu pedas, agak manis, dan kaya rasa umami.
Namun, setiap musim panas tiba, dunia kari Jepang selalu punya kejutan berupa inovasi rasa yang benar-benar di luar dugaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan makanan dan para chef di Jepang mulai berkreasi dengan bumbu kari khusus untuk musim panas.
Mereka ingin menciptakan sensasi baru agar hidangan yang identik dengan kehangatan ini tetap menarik disantap di cuaca panas.
Hasilnya, muncul berbagai varian yang unik seperti kari mint, kari lemon, sampai cold curry alias kari dingin.
Ya, benar. Kari dingin.
Eksperimen ini biasanya hadir dalam kemasan pouch edisi terbatas atau menjadi menu musiman di restoran yang suka tampil beda.
Tujuannya satu yaitu memberi kejutan pada lidah dan menawarkan sensasi menyegarkan dari makanan yang selama ini dikenal sebagai hidangan hangat.
Misalnya, ada varian kari di minimarket yang memakai mint sebagai penambah aroma dan sensasi dingin, mirip seperti cokelat mint.
Ada juga bumbu kari yang ditambah sitrus atau buah tropis, sehingga menciptakan rasa asam segar yang kontras dengan rasa umami khas bumbu kari Jepang.
Kombinasi ini mungkin terdengar aneh bagi lidah orang Indonesia yang terbiasa dengan kari hangat dan pedas.
Namun di Jepang, mengganti rasa sesuai musim justru dianggap sebagai permainan rasa yang seru.
Baca juga:
Dari semua eksperimen, hiyashi kare (冷やしカレー) atau kari dingin bisa dibilang yang paling berani.
Kalau biasanya kari disajikan panas bersama nasi hangat, kari dingin justru disajikan dingin, bahkan mirip salad.
Nasinya bisa dibumbui atau sebagian dibekukan, sedangkan kuah karinya dibuat lebih kental dan didinginkan sampai teksturnya menyerupai jeli.
Uniknya, inovasi ini bukan sekadar sensasi sesaat.
Kari dingin justru punya penggemar tersendiri, terutama di kalangan anak muda yang suka cari pengalaman kuliner baru dan Instagrammable.
Rasa dasar kari Jepang biasanya dibuat dari roux padat, yaitu campuran tepung, minyak, dan beragam rempah.
Bedanya, bumbu kari Jepang dari kari India atau Asia Tenggara adalah racikan rempahnya yang lebih ringan, cabainya tidak banyak, tapi rasa umaminya kuat.
Bumbu ini seringkali juga diperkaya dengan pure apel, kecap asin, dan madu agar rasanya semakin bulat.
Itulah sebabnya bumbu kari Jepang sangat fleksibel untuk bereksperimen.
Menurut Japan Curry Association, lebih dari 80 persen rumah tangga di Jepang memasak kari minimal sekali setiap bulan.
Tak heran, kari menjadi salah satu makanan paling mudah diadaptasi di budaya kuliner Jepang.
Apakah kamu pencinta kari klasik atau justru penasaran dengan sensasi kari dingin rasa mint?
Cara orang Jepang menikmati makanan lewat inovasi musiman ini memang layak dicoba.
Inovasi kari di musim panas membuktikan bahwa bumbu kari Jepang pun bisa terus berkembang berkat kreativitas dan tradisi yang unik.
Jadi, kalau suatu saat kamu berkunjung ke Jepang saat musim panas, jangan hanya cari sushi dan ramen.
Siapa tahu, kamu menemukan pouch kari dingin yang siap menyegarkan lidah yang mungkin saja mengubah cara pandangmu tentang kari.
Sumber:
Artikel ditulis oleh Karaksa Media Partner (Juli 2025)
View this post on Instagram