Partai ini juga menuntut agar warga asing lebih disiplin mengikuti budaya Jepang.
Pemimpin Sanseito, Sohei Kamiya, menilai globalisasi sebagai penyebab kemiskinan di Jepang.
Ia menuding warga asing terlalu banyak membeli tanah dan saham perusahaan, sementara jumlah pekerja asing melonjak akibat kekurangan tenaga kerja lokal.
Partai Konservatif Jepang yang dipimpin Naoki Hyakuta juga melontarkan kritik tajam.
Hyakuta bahkan menyebut warga asing tidak menghormati budaya Jepang, melanggar aturan, menyerang warga lokal, hingga mencuri barang mereka.
Saat ini, koalisi LDP belum menguasai mayoritas di majelis rendah.
Akihiko Noda, peneliti dari Sompo Institute Plus, menyebut ada kemungkinan Ishiba akan menggandeng kelompok konservatif demi mempertahankan pemerintahan.
Sanseito berdiri pada 2020, sedangkan Partai Konservatif Jepang baru lahir pada 2023.
Meski masih tergolong baru, keduanya berhasil meraih masing-masing tiga kursi pada pemilu majelis rendah Oktober lalu.