Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Jelang Pemilu Jepang, Aturan soal Warga Asing Jadi Pusat Perdebatan

Kompas.com - 13/07/2025, 20:42 WIB

Partai ini juga menuntut agar warga asing lebih disiplin mengikuti budaya Jepang.

Pemimpin Sanseito, Sohei Kamiya, menilai globalisasi sebagai penyebab kemiskinan di Jepang.

Ia menuding warga asing terlalu banyak membeli tanah dan saham perusahaan, sementara jumlah pekerja asing melonjak akibat kekurangan tenaga kerja lokal.

Partai Konservatif Jepang yang dipimpin Naoki Hyakuta juga melontarkan kritik tajam.

Hyakuta bahkan menyebut warga asing tidak menghormati budaya Jepang, melanggar aturan, menyerang warga lokal, hingga mencuri barang mereka.

Saat ini, koalisi LDP belum menguasai mayoritas di majelis rendah.

Akihiko Noda, peneliti dari Sompo Institute Plus, menyebut ada kemungkinan Ishiba akan menggandeng kelompok konservatif demi mempertahankan pemerintahan.

Sejumlah pekerja berjalan di depan Pintu Keluar Utara Marunouchi Stasiun Tokyo.
Sejumlah pekerja berjalan di depan Pintu Keluar Utara Marunouchi Stasiun Tokyo.

Tantangan Demografi Jepang

Sanseito berdiri pada 2020, sedangkan Partai Konservatif Jepang baru lahir pada 2023.

Meski masih tergolong baru, keduanya berhasil meraih masing-masing tiga kursi pada pemilu majelis rendah Oktober lalu.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.