Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Nekat Daki Gunung Fuji Sebelum Jalur Resmi Dibuka, Dua Turis Amerika Diselamatkan

Kompas.com - 07/07/2025, 23:55 WIB

Dua warga negara Amerika Serikat mengalami insiden saat mendaki Gunung Fuji sebelum jalur resmi pendakian dibuka dari sisi Prefektur Shizuoka. 

Keduanya melakukan pendakian seorang diri melalui jalur Fujinomiya dan Gotemba, yang baru akan dibuka pada 10 Juli 2025.

Seorang pria berusia 67 tahun harus diselamatkan setelah mengalami gangguan kesehatan di dekat pos baru tingkat tujuh (Shin-nana-gōme) pada 4 Juli.

Sementara itu, seorang perempuan berusia 59 tahun dilaporkan tersesat saat menuruni gunung pada malam hari tanggal 5 Juli.

Baca juga:

Wisatawan berjalan di pusat perbelanjaan Kota Gotemba, Prefektur Shizuoka, dengan latar belakang Gunung Fuji, (28/11/2024). Gunung Fuji terletak sekitar 100 km barat daya Tokyo.
Wisatawan berjalan di pusat perbelanjaan Kota Gotemba, Prefektur Shizuoka, dengan latar belakang Gunung Fuji, (28/11/2024). Gunung Fuji terletak sekitar 100 km barat daya Tokyo.

Pendaki Pria Alami Hipotermia Saat Menginap di Tenda

Menurut kepolisian, pria tersebut memulai pendakian pada 26 Juni dan mendirikan tenda di jalur Fujinomiya.

Melansir Shizuoka Shimbun (4/7/2025), ia mengalami kondisi tubuh melemah dan meminta bantuan kepada pendaki lain yang melintas.

Pendaki tersebut kemudian menghubungi layanan darurat. Atas permintaan kepolisian, pengelola pondok gunung mengevakuasi pria itu dengan alat berat menuju Pos 5.

Ia kemudian diserahkan kepada polisi dan petugas pemadam, lalu dibawa ke rumah sakit di Kota Fujinomiya pada 7 Juli siang.

Pria itu masih bisa berbicara saat dievakuasi. Ia mengenakan pakaian hangat, namun hanya menggunakan sandal.

Berdasarkan gejala yang diamati, ia diduga mengalami hipotermia. Ia juga menyebut bahwa ini merupakan pendakiannya yang ketiga ke Gunung Fuji.

Mendaki Gunung Fuji.
Mendaki Gunung Fuji.

Perempuan Tersesat Saat Turun Gunung Malam Hari

Mengutip Shizuoka Shimbun (5/7/2025), sehari setelah insiden turis AS hipotermia, seorang wisatawan perempuan AS lain tersesat di dekat kawah pertama Gunung Hoei pada malam hari. 

Sekitar pukul 20.00, operator seluler meneruskan laporan ke polisi bahwa ada pendaki yang ketakutan dan meminta bantuan karena tidak menemukan jalan turun.

Tim penyelamat dari Kepolisian Prefektur Shizuoka, Kantor Polisi Gotemba, menemukan perempuan itu di dekat Gunung Hoei.

Ia kemudian didampingi turun dan tiba di Pos 5 jalur Fujinomiya sekitar pukul 23.00.

Perempuan tersebut tidak mengalami luka. Menurut polisi, ia mulai mendaki seorang diri dari jalur Gotemba pada pagi hari.

Saat turun, ia salah rute di pos enam dan secara tidak sengaja mengikuti jalur yang dikenal sebagai "Prince Route," yang membawanya ke jalur Fujinomiya melalui Gunung Hoei.

Meskipun ini merupakan pendakian pertamanya di Gunung Fuji, ia memiliki pengalaman mendaki di luar negeri dan membawa perlengkapan yang sesuai.

Jalur Pendakian Gunung Fuji Belum Dibuka

Gunung Fuji memiliki empat jalur pendakian resmi, berdasarkan situs web resmi gunung ini.

Tiga di antaranya yaitu jalur Fujinomiya, Gotemba, dan Subashiri dari sisi Shizuoka, baru akan dibuka pada 10 Juli 2025. 

Sementara itu, jalur Yoshida dari sisi Yamanashi telah dibuka sejak 1 Juli.

Pendakian sebelum jalur resmi dibuka tidak sepenuhnya dilarang, tetapi sangat tidak disarankan karena fasilitas belum beroperasi penuh dan cuaca lebih sulit diprediksi.

Kedua insiden yang terjadi menunjukkan tingginya risiko jika mendaki sebelum jalur resmi dibuka.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menyusun rencana pendakian yang tidak memaksakan diri dan mematuhi aturan keselamatan.

Pentingnya Perlengkapan yang Tepat

Pihak berwenang juga mengingatkan pentingnya mengecek kondisi perlengkapan sebelum berangkat.

Peralatan lama atau tidak layak pakai bisa meningkatkan risiko kecelakaan.

Gunung Fuji memiliki medan berbatu dan berkerikil, sehingga sepatu yang digunakan sebaiknya sepatu pendakian tinggi dengan sol tebal.

Sepatu dengan sol tipis mudah rusak dan tidak cocok untuk kondisi gunung. Sandal tidak direkomendasikan karena tidak mampu melindungi kaki dengan baik.

Cuaca di ketinggian hampir 4.000 meter bisa berubah tiba-tiba, dan waktu turun gunung sering kali lebih lama dari yang diperkirakan.

Persiapan yang matang menjadi kunci keselamatan.

Sumber:

  • Shizuoka Shimbun
    https://www.at-s.com/snews/article/ats/1755020.html
    https://www.at-s.com/snews/article/ats/1756214.html
  • Fujisan Climb (https://www.fujisan-climb.jp/en/climbing-season/when-to-go-index.html)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.