Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Upaya Jepang Cegah Bandara Kansai Tenggelam Lebih Dalam

Kompas.com - 03/07/2025, 16:12 WIB

Permukaan tanah Bandara Internasional Kansai di Jepang terus tenggelam setiap tahun.

Bandara Internasional Kansai di Jepang diakui sebagai bandara terbaik di dunia dalam penanganan bagasi pada 2024, dengan catatan sempurna tanpa kehilangan bagasi selama lebih dari satu dekade.

Berdasarkan The Straits Times (22/6/2025); bandara ini juga meraih berbagai penghargaan internasional atas desain arsitekturnya, efisiensi operasional, dan kualitas layanan stafnya.

Berdiri di atas pulau buatan di Teluk Osaka, Bandara Internasional Kansai merupakan salah satu proyek konstruksi dan rekayasa teknik terbesar di Jepang.

Bandara ini terdiri dari dua pulau, masing-masing seluas 1.290 hektare dan 2.668 hektare.

Pembangunan bandara ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Internasional Osaka yang berada di daratan utama.

Bandara Kansai resmi dibuka untuk umum pada 4 September 1994.

Permukaan tanah Bandara Kansai tenggelam karena pulau buatan dibangun di atas lapisan tanah liat lunak yang disebut lapisan Holosen.

Lapisan ini mudah memadat akibat tekanan dari berat material reklamasi dan bangunan yang berdiri di atasnya.

Tekanan yang terus bertambah seiring waktu membuat tanah pada pulau buatan itu semakin turun, melebihi perkiraan awal para insinyur.

Baca juga:

Foto udara dari helikopter Jiji Press menunjukkan banjir di Bandara Internasional Kansai di Kota Izumisano, Prefektur Osaka, pada 5 September 2018, setelah topan Jebi melanda pesisir barat Jepang. Topan terkuat dalam 25 tahun ini menewaskan 9 orang dan membuat ribuan orang terjebak di bandara.
Foto udara dari helikopter Jiji Press menunjukkan banjir di Bandara Internasional Kansai di Kota Izumisano, Prefektur Osaka, pada 5 September 2018, setelah topan Jebi melanda pesisir barat Jepang. Topan terkuat dalam 25 tahun ini menewaskan 9 orang dan membuat ribuan orang terjebak di bandara.

Penyebab Bandara Kansai Tenggelam Setiap Tahun

Melansir AeroTime, beberapa faktor menyebabkan bandara Kansai tenggelam lebih cepat dari perkiraan awal.

Pertama, komposisi dasar laut berupa tanah liat lunak dan lumpur yang memadat begitu terbebani.

Kedua, berat dari material reklamasi seluas 69,5 mil persegi yang digunakan untuk membentuk pulau buatan.

Selain itu, proses pembangunan pulau buatan ini menyebabkan tanah yang belum sepenuhnya memadat menjadi lebih mudah mengalami penurunan jangka panjang.

Di awal pembangunan, insinyur memang menyadari potensi penurunan tanah. Namun, laju dan kedalaman penurunan ternyata jauh lebih besar dari prediksi awal.

Hingga Desember 2024, kondisi penurutan tanah Bandara Kansai mencapai total 13,66 meter sejak pertama kali dibangun. 

Laju penurunan permukaan tanah tercatat sekitar enam sentimeter per tahun.

Meski sempat berkurang pada 2023 menjadi sekitar 2,3 inci per tahun, penurunan ini tidak merata dan masih menjadi tantangan besar bagi insinyur.

Atasi Bandara Kansai Tenggelam dengan Sand Drain

Para insinyur menggunakan metode sand drain untuk menghambat proses Bandara Kansai tenggelam lebih lanjut.

Menurut situs resmi Bandara Kansai, metode ini dilakukan dengan menanam pipa-pipa pasir di dalam lapisan tanah liat Holosen. 

Fungsi pipa-pipa tersebut adalah mempercepat keluarnya air, sehingga tanah menjadi lebih cepat padat dan stabil.

Sebanyak satu juta sand drain dipasang di bawah pulau pertama, sedangkan di pulau kedua mencapai 1,2 juta sand drain.

Hasilnya, penurunan tanah pada lapisan Holosen dapat dihentikan kurang dari setahun setelah metode ini diterapkan.

Namun, penurunan masih berlangsung di lapisan yang lebih dalam, yaitu lapisan Pleistosen yang tidak bisa dimodifikasi dengan metode sand drain.

Pengukuran secara rutin dilakukan pada 17 titik di seluruh area bandara untuk memastikan proses penurunan tanah tetap terkendali. 

Pemantauan ini efektif dalam menjaga operasional Bandara Kansai tetap aman dan nyaman bagi para pengguna.

Suasana di area keberangkatan Bandara Internasional Kansai, Prefektur Osaka, Jepang. (3/9/2024)
Suasana di area keberangkatan Bandara Internasional Kansai, Prefektur Osaka, Jepang. (3/9/2024)

Renovasi Besar Bandara Kansai di Tengah Ancaman Tenggelam

Walaupun menghadapi ancaman nyata bahwa permukaan tanah Bandara Kansai terus tenggelam, Jepang tetap optimistis dalam mengatasi tantangan ini.

Saat ini, bandara tengah menjalankan proyek renovasi besar senilai 609 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,8 triliun. 

Renovasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas operasional dan kualitas fasilitas di tengah kondisi bandara yang masih mengalami penurunan tanah setiap tahunnya.

Proyek ini dijalankan bersama firma desain global Populous, yang telah bekerja selama lebih dari tujuh tahun merancang ulang Terminal 1. 

Mengutip kantor berita AFP (15/4/2025), renovasi dilakukan bertahap yang dimulai dari Oktober 2022 dengan pembukaan area domestik.

Lalu, tahap kedua pada Desember 2023 dengan tambahan area ritel dan makanan minuman.

Tahap ketiga selesai pada 27 Maret 2025, tepat sebelum penyelenggaraan World Expo 2025 di Osaka.

Renovasi tahap ini menghadirkan perluasan area pemeriksaan keamanan internasional dengan teknologi smart lanes yang mampu menangani hingga 6.000 penumpang per jam.

Sistem antrean otomatis pertama di Jepang pun diterapkan, memudahkan penumpang melewati proses keamanan secara nyaman.

Selain itu, area komersial baru dengan 13 gerai juga telah dibangun untuk meningkatkan pengalaman pengguna bandara. 

Sumber:

  • AFP
  • Kansai International Airport (https://www.kansai-airports.co.jp/en/efforts/our-tech/kix/sink/sink3.html)
  • AeroTime (https://www.aerotime.aero/articles/japans-20b-kansai-airport-in-osaka-sinking-at-an-alarming-rate-experts)
  • The Straits Times (https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/japans-kansai-airport-sinking-due-to-subsidence-issues)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.