Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Ini Alasan Polisi Jepang Dipercaya Warga, Indonesia Kapan Bisa Begitu?

Kompas.com - 03/07/2025, 13:22 WIB

Jepang sudah lama dikenal sebagai negara yang sangat aman dengan tingkat kejahatan rendah.

Pada 2002, Jepang pernah mencatat angka kriminalitas terburuk sepanjang sejarah, dengan sekitar 2.850.000 kasus.

Namun, berkat upaya pencegahan kejahatan oleh polisi serta keterlibatan aktif warga, angka tersebut berhasil turun hingga 74 persen.

Polisi Jepang mempunyai sistem kerja unik, salah satunya lewat keberadaan pos polisi atau koban yang tersebar hampir di semua sudut kota maupun desa.

Di Jepang, keberadaan koban menjadi inti dari aktivitas kepolisian komunitas.

Jepang memiliki 6.600 koban dan hampir separuh polisi Jepang bertugas di koban ini.

Ada pula sekitar 8.100 chuzaisho atau pos polisi kecil di penjuru Jepang, biasanya terdapat satu orang polisi bertugas di dalamnya.

Umumnya koban berada di lokasi strategis seperti dekat stasiun atau pusat keramaian, dengan tiga sampai limat polisi bergantian tugas selama 24 jam.

Baca juga:

Pos polisi nuansa Ultraman di Soshigaya-Okura, Tokyo, Jepang.
Pos polisi nuansa Ultraman di Soshigaya-Okura, Tokyo, Jepang.

Koban sebagai Garda Depan Keamanan Warga

Mengutip Web Japan, koban secara harfiah berarti “bergantian berjaga”.

Fungsi utama koban adalah menjaga keamanan lingkungan melalui patroli rutin, menangani kejadian kriminal, dan menyelidiki insiden.

Tapi yang menarik, peran polisi koban tidak berhenti sampai di situ saja.

Polisi koban juga sering menjadi tempat tujuan warga untuk meminta bantuan dalam berbagai situasi harian.

Misalnya, petugas koban membantu anak-anak yang tersesat, memberi petunjuk arah pada wisatawan atau warga lokal yang kebingungan, bahkan menyimpan dan mencatat barang hilang.

Tidak jarang pula polisi di koban menjadi tempat warga curhat atau berbagi keluhan tentang lingkungan sekitar.

Jepang juga makin banyak didatangi warga asing dan turis mancanegara, koban kini dilengkapi dengan petunjuk berbahasa Inggris.

Beberapa koban juga menugaskan polisi yang bisa berbicara dalam bahasa asing, sehingga lebih ramah bagi warga internasional yang membutuhkan bantuan.

Polisi Jepang memandu kerumunan di kereta bawah tanah Tokyo.
Polisi Jepang memandu kerumunan di kereta bawah tanah Tokyo.

Polisi yang Dekat dengan Kehidupan Warga

Aktivitas polisi Jepang tidak terbatas hanya di dalam koban.

Mereka aktif berpatroli keliling lingkungan, baik dengan berjalan kaki, sepeda, maupun mobil.

Saat patroli, polisi menanyakan orang-orang yang terlihat mencurigakan. Mereka juga mengingatkan warga di area rawan kejahatan.

Selain itu, polisi membantu remaja yang nongkrong larut malam serta orang yang tersesat atau mabuk.

Selain patroli, ada pula kegiatan kunjungan rutin polisi ke setiap rumah atau tempat usaha dua kali setahun.

Meski kegiatan ini terkesan merepotkan, nyatanya polisi justru memperoleh informasi penting tentang kondisi lingkungan dan mendeteksi lebih dini aktivitas mencurigakan.

Kegiatan ini membuat polisi di Jepang punya hubungan akrab dengan warga setempat, layaknya tukang pos yang dikenal ramah dan dekat dengan masyarakat.

Polisi Jepang juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial seperti festival dan demonstrasi damai.

Mereka membantu anak menyeberang jalan dan mengatur kerumunan saat perayaan besar.

Tak lupa, citra positif polisi Jepang makin diperkuat dengan hadirnya maskot lucu serta berbagai animasi edukasi tentang keselamatan dan kewarganegaraan untuk anak-anak.

Ribuan payung hilang yang semuanya diberi tanda dan diatur berdasarkan lokasi dan waktu payung itu hilang ditata di dalam kontainer di Pusat Barang Hilang dan Ditemukan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo di kawasan Iidabashi, pusat kota Tokyo. (2/8/2024)
Ribuan payung hilang yang semuanya diberi tanda dan diatur berdasarkan lokasi dan waktu payung itu hilang ditata di dalam kontainer di Pusat Barang Hilang dan Ditemukan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo di kawasan Iidabashi, pusat kota Tokyo. (2/8/2024)

Barang Hilang Disimpan di Kantor Polisi

Polisi Jepang tidak cuma menegakkan hukum, mereka juga aktif memberikan pelayanan publik yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Melansir CBS News (6/6/2021), salah satu pelayanan paling dikenal adalah pengelolaan barang hilang.

Setiap tahun, polisi Tokyo menerima sekitar tiga juta barang hilang.

Bahkan ada satu lantai khusus untuk menyimpan 250.000 payung yang ditemukan di tempat umum, semua tercatat secara rapi untuk memudahkan pemilik mengambilnya kembali.

Pelayanan unik ini menunjukkan tingkat kepercayaan warga yang tinggi kepada polisi Jepang.

Hal itu juga terlihat dari sikap jujur masyarakat Tokyo yang sepanjang 2020 menyerahkan barang temuan senilai hampir 30 juta dolar AS kepada polisi.

Ribuan barang hilang dikemas, diberi label, dan diatur berdasarkan lokasi dan waktu barang tersebut hilang. Barang itu disimpan di Pusat Barang Hilang dan Ditemukan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo di kawasan Iidabashi, pusat kota Tokyo.
Ribuan barang hilang dikemas, diberi label, dan diatur berdasarkan lokasi dan waktu barang tersebut hilang. Barang itu disimpan di Pusat Barang Hilang dan Ditemukan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo di kawasan Iidabashi, pusat kota Tokyo.

Meski setiap polisi membawa revolver kaliber .38, tetapi berkat aturan senjata api yang ketat, pistol itu jarang digunakan.

Sebagai gantinya, polisi dilatih teknik bela diri khusus untuk menangkap pelaku kejahatan tanpa kekerasan, yaitu taiho jutsu atau seni penangkapan.

Namun, bukan berarti polisi Jepang tanpa kesalahan.

Pada 2022 misalnya, seorang sersan polisi di Hyogo ditegur karena ketahuan memainkan konsol game saat bertugas di ruang tahanan.

Ia beralasan bosan karena sedikitnya tahanan berdasarkan keterangan The Mainichi (1/2/2023).

Meski ada kasus kecil semacam itu, secara umum kepercayaan warga kepada polisi tetap tinggi.

Kehadiran polisi Jepang dan koban telah sukses menciptakan suasana aman sekaligus nyaman bagi masyarakatnya.

Maka tidak heran bila Jepang sering disebut sebagai "surga bagi polisi".

Polisi Jepang sedang patroli di area ramai Tokyo.
Polisi Jepang sedang patroli di area ramai Tokyo.

Mengenal Tugas Umum dan Personel Polisi di Jepang

Menurut data National Police Agency, jumlah polisi di Jepang tercatat sekitar 296.400 orang pada 2020. 

Dari angka itu, sebanyak 8.000 personel bertugas di Badan Kepolisian Nasional (National Police Agency/NPA).

Mereka terdiri dari 2.200 polisi aktif, 900 pengawal kekaisaran, serta 4.900 staf teknis dan administratif.

Sementara personel kepolisian prefektur berjumlah 288.400 orang, terdiri dari 260.000 polisi dan 28.400 tenaga administrasi.

Dari total keseluruhan, ada sekitar 26.700 polisi perempuan dan 13.600 staf perempuan di bidang teknis dan administrasi.

Menurut Police Act Jepang, tugas utama polisi meliputi perlindungan jiwa, tubuh, dan harta benda warga.

Polisi juga bertugas mencegah, menindak, serta menyelidiki kasus kejahatan.

Mereka menangkap pelaku kriminal, menegakkan aturan lalu lintas, serta menjaga ketertiban umum di lingkungan masyarakat.

Sumber:

  • CBS News (https://www.cbsnews.com/news/walking-the-beat-in-japan-a-heaven-for-cops/)
  • Web Japan (https://web-japan.org/trends/11_tech-life/tec202011_police-box.html)
  • National Police Agency (https://www.npa.go.jp/english/Police_of_Japan/2020/poj2020_full.pdf)
  • The Mainichi (https://mainichi.jp/english/articles/20230201/p2a/00m/0na/004000c)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.