Rencana baru ini juga memuat usulan peningkatan perlindungan di kompleks petrokimia.
Selain itu, adanya ajakan kepada masyarakat dan sektor swasta untuk mengambil langkah pencegahan mandiri, seperti mengamankan perabotan di dalam rumah.
Menurut Norio Maki, profesor dari Disaster Prevention Research Institute Universitas Kyoto, potensi terjadinya gempa Nankai kini terasa lebih nyata dibandingkan saat rencana sebelumnya dibuat.
Ia menilai bahwa dukungan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah perlu ditingkatkan.
Ia juga mencatat bahwa meskipun pembangunan infrastruktur seperti menara evakuasi dan tanggul sudah cukup maju, kesadaran masyarakat untuk melakukan evakuasi justru cenderung menurun.
Upaya membangkitkan kembali kewaspadaan warga menjadi hal yang penting.
Dalam skenario terburuk, pemerintah memperkirakan gempa berkekuatan magnitudo 9 bisa terjadi pada malam musim dingin.
Prefektur Shizuoka diperkirakan akan menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, mencapai lebih dari 100.000 orang.
© Kyodo News
View this post on Instagram