Musim panas di Jepang tak hanya diramaikan oleh festival dan kembang api. Di berbagai tempat, suasana juga dipenuhi dengan keindahan bunga-bunga musim panas yang bermekaran.
Setiap jenis bunga memiliki waktu mekar, makna, serta daya tarik visual yang berbeda. Berikut beberapa bunga yang populer di Jepang saat musim panas tiba.
Baca juga:
Melansir Savvy Tokyo, ajisai atau hortensia sering disebut sebagai simbol tak resmi musim hujan di Jepang.
Bunga ini mulai bermekaran pada Juni dan dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari kartu ucapan di toko alat tulis, etalase toko, hingga festival kuil.
Warna ajisai beragam, dari putih, merah muda pucat, biru periwinkle, hingga ungu muda.
Beberapa varietas bahkan memiliki warna yang lebih mencolok seperti pink terang dan ungu tua.
Uniknya, warna kelopak bunga ini bisa berubah tergantung pada tingkat keasaman tanah.
Salah satu cara menarik untuk menikmati keindahan ajisai adalah dengan menaiki Hakone Tozan Railway, jalur kereta pegunungan yang menghubungkan Odawara dan Hakone di Prefektur Kanagawa.
Menurut situs resmi Kantor Kabinet Jepang, kamu bisa melihat bunga bermekaran dari kaki gunung di Hakone-Yumoto hingga dataran tinggi di Gora.
Setelah itu, perjalanan dapat dilanjutkan dengan menaiki kereta funikular dan ropeway.
Dari ketinggian, kamu bisa menikmati pemandangan Gunung Fuji dan Danau Ashi yang menambah keindahan lanskap Hakone.
Himawari atau bunga matahari menjadi salah satu ikon musim panas di Jepang.
Meskipun berasal dari Amerika Utara, bunga ini sangat populer dan kerap dijumpai dalam rangkaian bunga musim panas.
Warnanya cerah dan bentuknya mengikuti arah matahari memberikan kesan hangat dan penuh semangat.
Dalam bahasa bunga, himawari juga melambangkan cinta pada pandangan pertama.
Selain jenis bunga matahari berwarna kuning yang umum, di Jepang kamu juga bisa menemukan varietas lain seperti himawari mini atau yang berwarna merah tua.
Jika tertarik melihat hamparan bunga matahari dalam jumlah besar, kamu bisa mengunjungi Kiyose Sunflower Festival di Tokyo, seperti mengutip Go Tokyo.
Festival ini akan digelar pada 26 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Ishii Farm dan Kodera Farm, Kiyose City.
Dengan luas sekitar 24.000 meter persegi, area ini akan dipenuhi sekitar 100.000 bunga matahari.
Selama festival, pengunjung juga dapat mengikuti lomba foto dan membeli hasil panen musim panas seperti sayuran segar serta bunga matahari potong.
Asagao atau morning glory merupakan bunga musim panas yang lekat dengan kenangan masa kecil bagi banyak orang Jepang.
Bunga ini sangat mudah tumbuh dan sering dijadikan sebagai proyek menanam pertama bagi anak-anak sekolah dasar.
Warna asagao cukup beragam, mulai dari putih, merah muda cerah, ungu, hingga biru.
Ciri khasnya adalah waktu mekar yang hanya di pagi hari dan mulai layu saat siang menjelang.
Asagao kerap dijadikan penghias pagar, dinding, atau balkon rumah.
Belakangan ini, banyak orang memanfaatkan asagao sebagai tirai hijau alami di balkon.
Dengan merambatkan tanaman pada jaring atau kawat, asagao tidak hanya memperindah tampilan rumah, tetapi juga memberikan keteduhan.
Kuchinashi atau kacapiring dikenal karena aromanya yang manis dan kuat.
Meski berasal dari Asia Tenggara, bunga ini telah lama dibudidayakan di Jepang. Varietas yang paling sering ditemukan juga dikenal sebagai Cape Jasmine.
Bunga kuchinashi mulai mekar pada Juni hingga Juli. Warnanya putih bersih dengan kelopak lembut seperti beludru.
Keharumannya menjadikan bunga ini cocok ditanam di pekarangan atau dijadikan hiasan dalam ruangan.
Dalam budaya populer Jepang, kuchinashi juga muncul dalam lagu Yasashisa ni Tsutsumareta Nara yang dibawakan oleh Matsutoya Yumi.
Lagu ini menjadi penutup film Kiki’s Delivery Service karya Studio Ghibli.
Mukuge atau bunga sharon adalah jenis hibiscus yang tumbuh dalam bentuk pohon.
Meskipun berasal dari Korea dan China, tanaman ini telah lama dibudidayakan di Jepang.
Keunggulan utama mukuge terletak pada daya tahannya.
Bunga ini mulai mekar sejak awal Juli, tepat setelah musim hujan berakhir dan terus berbunga hingga Oktober.
Masa mekarnya yang panjang menjadikannya pilihan populer di taman Jepang.
Warna mukuge cukup beragam, mulai dari putih, lavender lembut, hingga merah muda cerah.
Dengan bentuknya yang cantik dan kemampuannya untuk tumbuh di tengah panasnya musim, bunga ini kerap menjadi favorit untuk memperindah halaman rumah.
Jika kamu berkunjung ke Hokkaido saat musim panas, jangan lewatkan hamparan lavender di Furano.
Bunga ini biasanya mekar dari akhir Juni hingga awal Agustus, menciptakan lanskap ungu yang wangi dan menenangkan.
Salah satu cara terbaik untuk menikmati pemandangan ini adalah dengan menaiki kereta Furano-Biei Norokko.
Kereta musiman ini beroperasi dari Asahikawa atau Biei menuju Furano dan berhenti di stasiun sementara bernama Lavender Field Station.
Gerbong observasi terbuka memungkinkan penumpang menikmati langsung aroma lavender sepanjang perjalanan.
Selain itu, tersedia juga Furano Lavender Express, kereta ekspres musiman yang menghubungkan Sapporo dan Furano dalam waktu sekitar dua jam.
Kereta ini beroperasi setiap akhir pekan, hari libur, dan beberapa hari kerja selama musim bunga berlangsung.
Sumber:
View this post on Instagram