Beberapa waktu lalu, seorang pengunjung datang ke restoran keluarga di Jepang dan mendapat kejutan tak terduga.
Bukan pelayan manusia yang mengantarkan makanan ke meja, melainkan robot.
“Wah, keren juga,” katanya sambil takjub.
Itu adalah pengalaman pertamanya bertemu langsung dengan robot pelayan dan jelas meninggalkan kesan yang tak terlupakan.
Di balik momen unik itu, ada cerita menarik tentang bagaimana Jepang menghadapi tantangan besar yaitu kekurangan tenaga kerja yang terus memburuk.
Baca juga:
Prosesnya ternyata simpel, tapi efektif. Begini cara kerjanya:
Pakai tablet untuk pesan makanan
Kamu cukup memilih menu lewat layar sentuh yang tersedia di meja.
Staf mengisi makanan ke robot
Setelah makanan siap, staf dapur akan menaruhnya di atas robot.
Robot meluncur ke meja kamu
Robot akan bergerak otomatis menuju meja yang dituju. Mereka menggunakan sensor dan peta digital untuk menghindari rintangan, termasuk anak kecil atau hewan peliharaan yang lewat.
Robot kembali ke tempat awal
Setelah tugas selesai, robot akan kembali ke stasiunnya atau menunggu pesanan selanjutnya.
Dari sisi pelanggan, pengalaman dilayani robot terasa menyenangkan dan modern. Tapi bagi pelaku usaha, manfaatnya jauh lebih nyata:
Lebih efisien
Robot bisa mengantarkan beberapa pesanan sekaligus, terutama di area makan yang luas.
Hemat tenaga kerja
Kehadiran robot membantu staf manusia yang jumlahnya terbatas.
Pelayanan konsisten
Robot enggak capek dan enggak lupa pesanan, meskipun kadang bisa nyasar kalau diputar-putar anak kecil (ini benar-benar terjadi).
Jepang sedang menghadapi perubahan demografi serius.
Menurut data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, lebih dari 29 persen penduduknya berusia 65 tahun ke atas pada 2024.
Sementara itu, jumlah tenaga kerja makin menurun.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mencatat bahwa sektor layanan makanan termasuk yang paling terdampak.
Banyak restoran akhirnya beralih ke teknologi untuk bertahan.
Robot pelayan kini mulai banyak ditemui di restoran keluarga, kedai sushi, hingga kafe kecil.
Pemerintah Jepang, lewat Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, juga mendukung penggunaan robot lewat subsidi transformasi digital (DX) demi mendorong bisnis beralih ke teknologi yang hemat tenaga.
Pada 2023, Skylark Group, perusahaan di balik restoran keluarga seperti Gusto, mengumumkan akan mengoperasikan lebih dari 3.000 robot pelayan di seluruh Jepang.
Restoran kecil dan usaha mandiri pun mulai ikut, karena robot kini dilihat sebagai investasi, bukan sekadar gaya-gayaan.
Pengalaman sederhana yang dimulai dari ucapan “wah keren” jadi gambaran masa depan industri layanan di Jepang.
Robot pelayan mungkin masih terdengar unik sekarang, tapi mereka adalah jawaban atas persoalan nyata.
Jadi, kalau nanti kamu lagi makan ramen dan tiba-tiba ada robot datang bawa pesananmu, kasih senyum, ya.
Soalnya, dia enggak cuma ngantar makanan, tapi juga nyajikan inovasi.
Sumber:
Tulisan oleh Ai Rai yang suka menonton drama dan film serta membaca novel dan komik. Favoritnya komik Detektif Conan.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2025)
View this post on Instagram