Saya belajar untuk merapikan potongan rambut saya. Hal sederhana yang tidak memerlukan banyak keterampilan.
Saya merapikan sisi rambut, memotong bagian belakang, dan menjaga panjang rambut tetap teratur.
Dengan cara ini, saya dapat memperpanjang waktu antara kunjungan ke tukang cukur dan menghemat uang, sambil tetap menjaga penampilan tetap rapi.
Nilai dalam Layanan: Di Tokyo, kamu tidak hanya membayar untuk potongan rambut, tetapi juga untuk pengalaman perawatan lengkap seperti pijat, cuci, dan detail yang sempurna.
Komunikasi Itu Kunci: Hambatan bahasa menambah kerumitan ekstra. Membawa foto yang jelas sangat membantu, tetapi bersiaplah untuk mendapat pertanyaan dan bersabarlah.
Perbedaan Budaya dalam Gaya: Beberapa potongan rambut tren yang biasa saya dapatkan di Indonesia tidak begitu familiar bagi tukang cukur Jepang. Jadi, jelaskan dengan jelas niat styling kamu. Apakah kamu ingin bagian atas rambut bertekstur, undercut yang rapi, atau fade yang halus.
Alat Perawatan Pribadi Itu Berguna: Pemangkas rambut pribadi dan beberapa keterampilan dasar sangat membantu untuk pemeliharaan rambut antara kunjungan ke tukang cukur.
Kalau kamu lagi di Tokyo, coba datang lebih awal, pilih salon yang sesuai dengan anggaran kamu, dan siapkan foto referensi yang jelas.
Jika Bahasa Jepang kamu belum sempurna, tidak masalah.
Pertanyaan tambahan itu adalah bagian dari layanan teliti yang akan memastikan kamu mendapatkan potongan rambut yang kamu inginkan.
Ulasan di atas disampaikan oleh GAS kun, seorang pekerja Indonesia di Tokyo. Ia hobi bermain bulu tangkis, mendengarkan musik seperti lagu anime dan lagu rock, serta belajar Bahasa Jepang.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2025)
View this post on Instagram