Layanan tambahan ini membuat harga potongan rambut di Jepang terasa lebih masuk akal.
Setiap potongan rambut sudah mencakup sampo dan perawatan mini spa.
Bahkan, layanan lengkap ini di beberapa salon Jepang bisa menyaingi salon khusus perawatan kepala.
Salah satu tantangan terbesar saya bukan soal konversi yen ke rupiah, tetapi soal komunikasi.
Saya masih ingat saat duduk di kursi tukang cukur, menunjukkan referensi potongan rambut yang saya temukan online, dan dengan gugup berkata:
「この写真のように切ってもらってもいいですか?」(Kono shashin no you ni kitte morattemo ii desu ka?)
“Bisakah kamu potong seperti di foto ini?”
Setiap potongan rambut selalu disertai dengan pertanyaan seperti “Panjang seperti ini oke?” atau “Harus dipotong lagi di sini?”
Perhatian tukang cukur sangat meyakinkan, tetapi melanjutkan percakapan tersebut dalam bahasa Jepang cukup melelahkan.
Di Indonesia, tukang cukur jarang meminta konfirmasi, mereka cukup mengikuti referensi dan segera menyelesaikan pekerjaan dengan efisien.
Saya membeli alat potong rambut sendiri sebelum berangkat ke Tokyo karena ingin menyeimbangkan biaya dan gaya.