Powered by
Death Note adalah salah satu manga paling ikonik dalam sejarah industri komik Jepang.
Karya Tsugumi Ohba (penulis) dan Takeshi Obata (ilustrator) ini pertama kali terbit di majalah Weekly Shonen Jump pada 2003.
Sejak awal, manga ini langsung menarik perhatian pembaca berkat konsep unik, alur yang intens, dan pertempuran intelektual menegangkan.
Cerita berpusat pada Light Yagami, seorang siswa SMA yang sangat cerdas dan memiliki ambisi tinggi.
Suatu hari, ia menemukan sebuah buku misterius bernama Death Note, yang ternyata dimiliki oleh seorang Shinigami (dewa kematian) bernama Ryuk.
Buku ini memiliki kekuatan luar biasa, siapa pun yang namanya dituliskan dalam Death Note akan meninggal dalam waktu 40 detik jika penyebab kematian tidak ditentukan.
Light segera menyadari potensi besar dari buku tersebut dan mulai menggunakannya untuk “membersihkan” dunia dari para penjahat.
Ia ingin menciptakan dunia baru tanpa kejahatan dan menjadi "dewa" yang mengatur hukum.
Namun, tindakannya menarik perhatian L, seorang detektif jenius yang ditugaskan untuk menangkap Light.
Duel kecerdasan antara Light dan L menjadi inti cerita yang penuh strategi dan ketegangan.
Salah satu kekuatan utama Death Note terletak pada karakternya yang kompleks dan kuat.
Light Yagami, sang protagonis sekaligus antagonis, merupakan sosok ambisius yang berjuang mengendalikan dunia sesuai prinsipnya.
Sementara itu, L adalah detektif eksentrik yang selalu duduk dengan posisi unik dan gemar mengonsumsi makanan manis. Ia tak kalah cerdas dan karismatik.
Karakter lain yang memainkan peran penting dalam cerita termasuk Misa Amane, penggemar Light yang juga menjadi pemegang Death Note kedua.
Ada pula Near dan Mello, dua penerus L yang ikut berkontribusi dalam perburuan Light di paruh kedua cerita.
Death Note bukan sekadar kisah tentang persaingan intelektual, melainkan juga menyentuh berbagai tema filosofi dan moralitas.
Pertanyaan besar yang muncul dalam cerita ini adalah, “Apakah seseorang berhak menentukan hidup dan mati orang lain?”
Light percaya bahwa tindakannya benar karena membunuh para penjahat.
Namun, semakin dalam ia terjerumus dalam ambisinya, semakin jelas bahwa ia mulai kehilangan batas moral.
Konsep keadilan dalam cerita ini juga menarik. Light melihat dirinya sebagai pahlawan, sedangkan L menganggapnya sebagai pembunuh berbahaya.
Siapa yang benar? Siapa yang salah? Death Note memberikan ruang bagi pembaca untuk berpikir dan menarik kesimpulan sendiri.
Baca juga:
Popularitas Death Note tidak terbatas pada manga dan anime. Cerita ini telah diadaptasi menjadi film live-action Jepang, serial Netflix, serta berbagai spin-off dan novel ringan.
Versi komiknya pertama kali diterbitkan oleh M&C! pada 2007 dalam format kertas koran sebanyak 12 volume.
Pada 2023–2024, M&C! menerbitkan versi baru dalam format 2 in 1 sebanyak tujuh volume, menggunakan kertas bookpaper dan dilengkapi cover jacket.
Kemasan baru yang kolektibel ini sangat cocok bagi pembaca yang gemar mengoleksi komik.
Death Note adalah karya yang tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menyuguhkan pemikiran mendalam tentang kekuasaan, keadilan, dan moralitas.
Dengan alur cerita yang cerdas, karakter yang kuat, dan pertarungan psikologis yang menegangkan, tak heran jika manga ini terus dikenang sebagai salah satu mahakarya dalam dunia komik.
Bahkan setelah lebih dari satu dekade sejak tamat, Death Note masih menjadi salah satu manga paling dikenang dan dibahas oleh penggemar di seluruh dunia.
Konten oleh redaksi Komik M&C! (Mei 2025)
View this post on Instagram
