Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan National University Corporation Tsukuba University of Technology (NTUT) di Jepang resmi menjalin kerja sama untuk memperkuat pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan nota kesepakatan (MoA) dilakukan di KBRI Tokyo pada 23 Mei 2025, turut disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.

Melansir Antara pada Senin (26/5/2025), kolaborasi antara kedua perguruan tinggi ini berfokus pada bidang pendidikan bagi penyandang disabilitas, kegiatan riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kerja sama antara UPI dan NTUT mencakup berbagai kegiatan; seperti pertukaran dan kunjungan mahasiswa, dosen, serta staf, termasuk kunjungan profesor. 

Kolaborasi ini juga meliputi riset bersama dan kegiatan akademik lainnya, termasuk penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

NTUT dikenal sebagai satu-satunya institusi di Jepang yang menyediakan pendidikan tinggi khusus bagi individu tuna rungu dan tuna netra.

Institusi ini berdiri sejak 1987 dan resmi menjadi universitas pada 2005.

Presiden NTUT Yasushi Ishihara menyambut positif kolaborasi tersebut sebagai langkah penting dalam pengembangan pendidikan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

“NTUT merupakan salah satu universitas di Jepang yang fokus terhadap pendidikan bagi para penyandang disabilitas, terutama tuna rungu dan tuna wicara,” kata Ishihara.

Ia berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan bermasyarakat.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan nota kesepakatan (MoA) dengan National University Corporation Tsukuba University of Technology (NTUT) Jepang di gedung KBRI Tokyo, Jepang, Jumat (23/5/2025).

“Kami berharap Indonesia dapat mempelajari berbagai hal terkait pendidikan inklusif dari Jepang. Di sisi lain mahasiswa UPI dapat merasakan pendidikan inklusif tersebut di NTUT,” kata Heri Akhmadi.

Heri menyampaikan bahwa KBRI Tokyo sangat antusias menantikan implementasi kerja sama antara kedua universitas tersebut. 

Ia menegaskan komitmen penuh dari pihak KBRI untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kolaborasi ini agar memberikan manfaat optimal bagi kedua belah pihak.

“Saya berharap kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi kedua negara, khususnya dalam bidang pendidikan inklusif. Semoga kerja sama ini menjadi awal dari banyak kolaborasi berkelanjutan di masa yang akan datang,” ujarnya.

Baca juga:

• Universitas Tokyo Siap Tampung Mahasiswa Asing Harvard, Buntut Kebijakan Trump
• 5 Universitas di Jepang yang Paling Banyak Diminati Mahasiswa Asing
  
• Jepang Siap Terima Mahasiswa AS yang Terdampak Kebijakan Trump

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)