Cosplay kini menjadi hobi yang semakin populer di kalangan berbagai usia.
Tak sedikit orang rela mengeluarkan biaya besar demi menyalurkan kecintaan mereka terhadap karakter anime, game, atau film favorit.
Cosplay pun bisa dijadikan sumber penghidupan seperti yang dilakukan oleh Andy, cosplayer asal Kota Malang.
Ia menjalankan usaha yang berkaitan erat dengan dunia anime dan cosplay, mulai dari menjual berbagai merchandise hingga memproduksi kain cetak dan tas.
“Bisnisnya ini enggak jauh-jauh dari cosplay. Jadi aku jual merchandise kayak gabungan kunci anime, terus boneka-boneka. Segala merchandise yang terbuat dari akrilik, kain print dan tas aku bikin sendiri,” ujarnya saat dihubungi Ohayo Jepang, Selasa (27/5/2025).
Pria berusia 33 tahun ini menjual dagangannya setiap kali ada acara cosplay hingga anime. Selain itu, ia juga menjajakannya melalui toko daring.
“Jadi biasanya aku buka booth di event Jepang-Jepangan, karena itu kayak masih satu lini sama cosplay. Biasanya aku tawarin juga bisa bisnis bareng buka booth di situ enggak,” ucapnya.
Andy mengakui kecintaannya terhadap dunia cosplay ia tekuni dengan baik hingga mampu menjadi sumber penghidupan baginya.
Awalnya, ia memulai menyukai kegiatan memakai kostum hingga menirukan karakter anime pada 2010-2011.
Ia tergabung dengan komunitas pecinta cosplay di Kota Malang, Cosuki.
Bagi Andy, menjadi cosplayer bisa membuatnya melakoni karakter lain sekaligus membantunya meningkatkan rasa percaya diri.
“Aku pengin jadi karakter yang mungkin aku biasanya enggak pernah kayak gini. Jadi kepengin aja sih jadi sesuatu,” ujarnya.
Lebih dari sekadar mengenakan kostum, cosplay juga membuka jalan bagi Andy untuk membangun relasi sosial.
Melalui komunitas cosplay, ia merasa lebih mudah bersosialisasi dan mendapatkan banyak teman yang memiliki minat yang sama.
“Dulu aku sebelum masuk cosplay termasuk orang yang suka yang menonton anime, jarang keluar, cuma setelah masuk cosplay, teman-teman komunitas bantu kayak personal dari orang yang sendirian akhirnya bisa bersosialisasi,” ujarnya.
Baca juga:
Psikolog Adityana Kasandra Putranto menyebut bahwa cosplay memberi individu kesempatan untuk menjelajahi dan mengekspresikan aspek identitas yang mungkin sulit ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Misalnya, seseorang yang pemalu bisa merasa lebih percaya diri saat memerankan karakter yang karismatik atau kuat,” ujarnya kepada Ohayo Jepang, Sabtu (24/5/2025)
Sebagai mantan cosplayer, ia menuturkan bahwa karakter yang dipilih oleh seorang cosplayer umumnya memiliki nilai atau sifat yang senada dengan kepribadian mereka.
Mereka bisa merasa lebih seperti diri sendiri dengan mengenakan kostum dan memerankan karakter karena karakter tersebut mencerminkan hal yang penting bagi mereka.
Dalam psikologi, kata Kasandra, mengenakan "peran" atau "persona" bisa menciptakan ruang aman secara emosional.
“Menjadi karakter tertentu dapat menjadi pelarian yang sehat dari tekanan identitas sosial yang membatasi,” jelasnya.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram