Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Try This!

Alasan Ceri Jepang Mahal dan Enak, Lebih dari Rp 1 Juta per Kotak

Kompas.com - 26/05/2025, 18:20 WIB

Ceri Jepang atau sakuranbo (さくらんぼ) mencuri perhatian saat awal musim panas karena kualitas terbaiknya dan harga lebih dari Rp 1 juta per kotak untuk ceri premium.

Buah berwarna merah ini mulai muncul di pasar dan menu hidangan penutup di seluruh Jepang sekitar Mei. Ini jadi penanda dimulainya musim yang singkat tapi manis.

Jepang yang menghargai makanan musiman (shun, 旬) ini menjadikan ceri lebih dari sekadar buah melainkan kelezatan budaya yang istimewa.

Manis, Berharga, dan Sangat Dinantikan

Tidak seperti ceri impor yang sering ditemukan sepanjang tahun, ceri Jepang dibudidayakan dengan sangat hati-hati.

Buah ini dihargai tinggi karena punya keseimbangan rasa manis, asam, dan kulitnya yang lembut.

Varietas yang paling terkenal adalah satonishiki (佐藤錦), sering disebut sebagai "raja ceri" di Jepang.

Varietas ini dikembangkan di Prefektur Yamagata dan sudah merebut hati banyak orang sejak awal 1900-an.

Satonishiki dihargai karena warnanya merah mengilap, bentuknya bulat sempurna, dan rasanya manis menyegarkan.

Buah ini saking lembutnya, sering dijual dalam kemasan kotak cantik, diperlakukan lebih seperti perhiasan mewah daripada buah biasa.

Baca juga:

Ceri Jepang sedang musim pada Mei dan Juni. Harga ceri premium cukup mahal, lebih dari Rp 1 juta per kotak.
Ceri Jepang sedang musim pada Mei dan Juni. Harga ceri premium cukup mahal, lebih dari Rp 1 juta per kotak.

Fakta Menarik Seputar Ceri Jepang

1. Buah Mewah

Satu kotak premium ceri satonishiki kualitas terbaik bisa dijual lebih dari 10.000 yen (sekitar Rp 1 juta). Itu pun bukan rekor termahalnya.

Budaya memberi hadiah buah di Jepang membuat ceri ini jadi pilihan utama untuk hadiah musiman kelas atas.

2. Bukan dari Pohon Bunga Sakura

Meskipun memiliki nama yang sama dalam Bahasa Jepang, sakura (bunga ceri) dan sakuranbo (buah ceri) berasal dari jenis pohon ceri yang berbeda.

Kamu tidak akan menemukan buah yang bisa dimakan di pohon sakura berwarna merah muda yang terkenal itu saat musim semi.

3. Prefektur Yamagata, Pusat Ceri Jepang

Lebih dari 70 persen produksi ceri Jepang berasal dari Yamagata, tempat iklim dan tanahnya sangat cocok untuk budi daya ceri.

4. Petik Ceri Jadi Daya Tarik Wisata

Mei sampai awal Juli adalah musim petik ceri.

Wisatawan bisa mengunjungi kebun ceri untuk memetik ceri langsung dari pohon dan memakannya di tempat.

Ceri Jepang sedang musim pada Mei dan Juni. Harga ceri premium cukup mahal, lebih dari Rp 1 juta per kotak.
Ceri Jepang sedang musim pada Mei dan Juni. Harga ceri premium cukup mahal, lebih dari Rp 1 juta per kotak.

Tempat Terbaik untuk Menikmati atau Memetik Ceri di Jepang

1. Prefektur Yamagata

Prefektur Yamagata merupakan pusat produsen ceri Jepang, terutama di Kota Higashine dan Tendo.

Kunjungi kebun ceri seperti Kahoku Cherryland atau Tendo Fruit Land untuk pengalaman memetik langsung.

Beberapa daerah bahkan mengadakan festival ceri dan menyajikan hidangan sakuranbo edisi terbatas.

2. Prefektur Nagano

Prefektur Nagano dikenal dengan berbagai macam buah termasuk ceri.

Cari kafe lokal yang menawarkan parfait ceri dan hidangan penutup terbatas pada Mei dan Juni.

3. Fukuoka & Yamanashi (produsen lebih kecil)

Fukuoka dan Yamanashi juga merupakan penghasil ceri tetapi dalam skala kecil.

Daerah tersebut menawarkan pengalaman memetik ceri lebih awal karena cuaca yang lebih hangat.

Wisata petik ceri sering digabungkan dengan perjalanan wisata bertema buah selama Golden Week dan awal musim panas.

Gigitan Terakhir

Jika kamu sedang berada di Jepang sekitar Mei atau Juni, mencicipi ceri Jepang adalah pengalaman yang memadukan tradisi, rasa, dan sedikit kemewahan.

Musim sakuranbo adalah harta karun yang singkat, sama indahnya dan tak terlupakan seperti bunga sakura.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi, membeli sebagai hadiah, atau bahkan memetik ceri ini langsung dari kebunnya.

Sumber:

  • Japan Guide (https://www.japan-guide.com/e/e2024.html)
  • Tohoku Tourism (https://www.tohokukanko.jp/en/attractions/detail_10030.html)
  • The Japan Times (https://www.japantimes.co.jp/life/2020/06/30/food/japanese-fruit-gift-culture/)
  • Live Japan (https://livejapan.com/en/article-a0001440/)
  • Nippon.com (https://www.nippon.com/en/japan-topics/g00860/)

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Mei 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.