Baca juga:
Terakhir, masalah kurangnya penerimaan di luar komunitas cosplay dapat membuat cosplayer merasa terasing atau tidak dimengerti.
Namun demikian, menjadi cosplayer juga bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan jati diri seseorang.
Kasandra menilai, kegiatan cosplay memberi individu kesempatan untuk menjelajahi dan mengekspresikan aspek identitas yang mungkin sulit ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Misalnya, seseorang yang pemalu bisa merasa lebih percaya diri saat memerankan karakter yang karismatik atau kuat,” ujarnya.
Aktivitas menjadi cosplayer dapat memberikan sejumlah dampak psikologis positif, terutama dalam hal kesehatan mental dan pembentukan identitas.
“Mengenakan kostum karakter yang dikagumi sering kali membuat individu merasa lebih kuat, berani, atau menarik,” tuturnya.
Hal ini juga yang eks cosplayer asal Malang, Hilky (31), yang menyebut bahwa dengan memerankan karakter anime kesukaannya membantu menyalurkan ekspresi diri.
"Kalau aku merasa cosplay ini bisa membantu orang untuk lebih percaya diri ya, karena cosplay ini salah satu bentuk ekspresi seni juga, jadi cosplayer juga pastinya enggak cuma sekadar berkostum, tapi mencari tahu karakter apa yang cocok sama dirinya," ujar Hilky kepada Ohayo Jepang.
"Bahkan ada orang-orang yang niat sampai olahraga atau workout supaya bisa memerankan karakter idamannya," lanjutnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa apresiasi orang lain saat dirinya melakukan cosplay juga bisa menjadi salah satu dukungan yang membuatnya lebih percaya diri.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram