Sebanyak 3,91 juta turis asing mengunjungi Jepang pada April 2025 yang menjadikannya tertinggi sepanjang sejarah.
Jumlah itu melonjak 28,5 persen daripada periode yang sama tahun lalu.
Data yang dihimpun Japan National Tourism Organization (JNTO) menunjukkan bahwa musim bunga sakura yang berakhir pada April menjadi daya tarik utama turis untuk mengunjungi Jepang.
"Musim bunga sakura di musim semi meningkatkan minat berkunjung ke Jepang dari berbagai negara, seperti halnya pada bulan sebelumnya," demikian pernyataan JNTO dikutip dari AFP, Rabu (21/5/2025).
Jumlah turis pada bulan ini melampaui rekor sebelumnya sebesar 3,78 juta kunjungan yang tercatat pada Januari 2025.
Angka tersebut menjadikan April sebagai bulan dengan kunjungan wisatawan tertinggi dalam sejarah.
Secara kumulatif, dalam empat bulan pertama tahun ini, Jepang telah menerima sekitar 14,45 juta wisatawan asing.
Angka tersebut naik 24,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Melansir Xinhua, Kamis (22/5/2025), Komisioner Badan Pariwisata Jepang Naoya Haraikawa mengatakan dalam konferensi pers bahwa jumlah wisatawan asing tahun ini diperkirakan dapat mencapai 45 hingga 46 juta orang.
Merespons kondisi tersebut, pihak berwenang di Jepang masih berupaya mengatasi masalah kepadatan di destinasi populer.
Selain itu, mereka mendorong wisatawan untuk menjelajahi daerah pedesaan.
Di sisi lain, mantan Guru Besar Universitas Kansai, Katsuhiro Miyamoto, memperkirakan lonjakan wisatawan asing memberikan dampak ekonomi sebesar 1,1 triliun yen (sekitar Rp 2.420 triliun).
Angka ini naik dari 616 miliar yen (sekitar Rp 1.355 triliun) pada 2023.
Diketahui, salah satu faktor yang membuat Jepang semakin diminati sebagai destinasi wisata adalah kondisi melemahnya nilai tukar yen dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga:
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram