Mahatmi Rismartanti menjadi sopir bus perempuan satu-satunya di Jepang dari Indonesia melalui jalur Tokutei Ginou Jidousha Kougyou.
Ia merupakan lulusan Sarjana Sastra Jepang dari Universitas Brawijaya yang memiliki cita-cita untuk bekerja di Jepang sejak berkuliah.
Perempuan berusia 26 tahun ini mulai menekuni profesi sopir secara serius setelah memutuskan mendaftar ke LPKS Shankara pada November tahun lalu.
Berkat penguasaan bahasa Jepang dan sertifikat JLPT N3 yang dimilikinya, ia fokus mengikuti materi pelatihan.
Materi tersebut berkaitan dengan sistem transportasi dan etika berkomunikasi sebagai sopir bus di Jepang.
“Syaratnya harus sudah lulus N3, terus sudah bisa menyetir itu sebenarnya enggak wajib sih, tapi kebetulan semua yang daftar sudah bisa menyetir, punya SIM A minimal,” ujarnya kepada Ohayo Jepang, Rabu (21/5/2025).
Mahatmi lulus bersama enam orang lainnya dari LPKS Shankara yang akan diberangkatkan ke Jepang sekitar bulan Juni 2025.
Ia mengungkapkan rasa bahagia saat dinyatakan lulus ujian Tokutei Ginou setelah mengikuti pelatihan hingga Maret 2025.
Mahatmi juga menjadi bagian pencetak sejarah sebagai angkatan pertama asal Indonesia yang diberangkatkan ke Jepang dalam program baru di bidang Jidousha Kougyou.
Baca juga:
“Aku sebenarnya enggak menyangka sih, karena waktu ujian itu bahasa yang diujikan kan beda banget sama bahasa waktu di kuliah, kayak misalkan Bahasa Jepangnya Aki atau Bahasa Jepangnya lampu merah, benar-benar kosa katanya baru,” ungkapnya.
Sesampainya di Jepang, Mahatmi akan menjalani pelatihan kerja (on the job training) selama satu tahun di perusahaan transportasi Tokyu Bus.
Dalam program pelatihan tersebut, Mahatmi akan mengikuti sekolah mengemudi dan mempelajari berbagai materi terkait profesi sopir serta etika berkomunikasi.
Selain itu, ia juga akan bertugas sebagai pendamping sopir bus.
“Sekolah mengemudi, terus pelajaran di kelas, sama mungkin setengahnya mendampingi waktu bus jalan,” kata dia.
Perlu diketahui, program Tokutei Ginou Jidousha Kougyou atau Specified Skilled Worker (SSW) bidang pengemudi resmi dibuka pertama kali di LPKS Shankara pada April 2024.
Program ini merupakan hasil kerja sama langsung dengan perusahaan transportasi Jepang, Tokyu Bus.
Menurut Kepala LPKS Shankara Prasetyo Aji Purnomo, meskipun program ini baru dibuka untuk Warga Negara Indonesia (WNI) tetapi prospeknya menjanjikan.
Bahkan, menurutnya, peluang kerja yang ditawarkan oleh perusahaan transportasi asal Jepang ini mencapai ribuan posisi.
“Peluangnya masih luar biasa besar untuk sopir bus sendiri, karena selain Tokyu Bus, juga ada perusahaan-perusahaan lain yang saat ini juga sudah mulai pada masuk ke Indonesia,” jelas Aji kepada Ohayo Jepang, Rabu (21/5/2025).
“Bisa dibilang ribuan. Besar ribuan itu,” tambahnya.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram