Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Rela Tinggalkan Pekerjaan di Indonesia, WNI Ini Pilih Jadi Perawat Lansia di Jepang

Kompas.com - 23/05/2025, 09:25 WIB

Sertifikasi itu dapat meningkatkan status dan jenjang profesionalnya di bidang tersebut.

“Ketika mendapat ini, nanti kita sudah setara sama orang Jepang dan visa kita permanen, aku pengin panjang (tinggal lama) di Jepang dan tidak ada keinginan untuk sekarang balik ke Indonesia,” kata Agsia.

Jika berhasil meraih status kaigofukushishi, maka ia berpeluang mendapatkan gaji sekitar Rp 30 juta per bulan, sebanding dengan tenaga kerja lokal di Jepang.

Baca juga:

Agsia Inas Julietta (25 dan Kukuh (26) menceritakan alih profesi ketika memutuskan bekerja ke Jepang.
Agsia Inas Julietta (25 dan Kukuh (26) menceritakan alih profesi ketika memutuskan bekerja ke Jepang.

Cerita senada juga disampaikan oleh Kukuh (26) yang menjadi kaigo di panti khusus demensia di Prefektur Fukuoka, Jepang.

Ia sebelumnya berprofesi sebagai guru privat di sebuah lembaga pendidikan di Ibu Kota.

“Saya mengajar dari rumah ke rumah, di lembaga, dari SD sampai SMP semua pelajaran, kayaknya ada selama 5 tahun,” ujar dia.

Kukuh, yang telah bekerja di Jepang selama lebih dari satu tahun, menyampaikan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk kembali bekerja di Indonesia.

Sebaliknya, ia memilih untuk melanjutkan kariernya di Jepang dengan mengikuti ujian nasional.

Ia berharap dapat memperoleh izin tinggal permanen di masa depan.

“Kalau bisa sih di Jepang, karena sudah menyesuaikan budaya sekarang,” ungkapnya.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.