Bayangkan ini, kamu baru saja pindah ke Jepang atau sedang tinggal di sana untuk beberapa bulan.
Kamu berdiri di toko bahan makanan, memegang keranjang belanja, dan mendadak sadar kesulitan mencari barang yang kamu butuhkan.
Label-labelnya berbahasa Jepang, sistem pembayarannya terasa asing, dan kamu bingung bagaimana cara bertanya.
Bagi banyak orang asing termasuk orang Indonesia, belanja bahan makanan menjadi salah satu tantangan harian yang paling terasa di Jepang.
Untungnya, aktivitas ini bisa jadi bagian rutin yang lancar bahkan menyenangkan asalkan kamu tahu pilihan kata yang tepat.
Kebanyakan supermarket di Jepang tertata sangat rapi. Namun, penempatan beberapa produk mungkin berbeda dengan toko-toko di Indonesia yang biasa kamu datangi.
Contohnya:
Kalau kamu kesulitan menemukan sesuatu, jangan ragu bertanya pada staf toko, itu hal yang sangat lumrah.
Cara bertanya dalam Bahasa Jepang: 〇〇はどこですか? (〇〇 wa doko desu ka?) — "〇〇 ada di mana?" / "Di mana letak 〇〇?"
Contoh: パンはどこですか? (Pan wa doko desu ka?) — "Roti ada di mana?"
Baca juga:
Di Jepang, supermarket sering menempelkan stiker diskon pada produk yang mendekati tanggal kedaluwarsa, terutama pada sore atau malam hari sekitar pukul 17.00 ke atas.
Cari tanda:
Stiker berwarna kuning atau merah biasanya menandakan penawaran yang sangat menguntungkan.
Bahkan, beberapa toko memberikan diskon kedua yang lebih besar mendekati jam tutup.
Artinya, kamu bisa mendapatkan sushi atau bento dengan potongan 50 persen.
Saat kamu selesai belanja dan siap membayar:
Metode pembayaran yang umum:
Namun, beberapa toko kecil mungkin hanya menerima pembayaran tunai.
Cara bertana dalam Bahasa Jepang: クレジットカードは使えますか? (Kurejitto kādo wa tsukaemasu ka?) — "Apakah bisa membayar pakai kartu kredit?"
袋は要りますか? (Fukuro wa irimasu ka?) — "Apakah perlu tas?" Banyak toko kini mengenakan biaya untuk kantong plastik karena peraturan lingkungan.
Kamu bisa menjawab:
はい、お願いします。 (Hai, onegai shimasu.) — "Ya, tolong."
いりません。 (Iririmasen.) — "Tidak, terima kasih." (Secara harfiah: "Tidak perlu.")
Supermarket Jepang kadang punya bagian yang mungkin tidak kamu temukan di tempat lain, contohnya:
Menjelajahi area itu bisa jadi pengalaman yang menarik.
Berikut beberapa dialog dasar yang mungkin kamu butuhkan:
Tata letak dan jenis produk di rak toko bahan makanan bisa berubah drastis mengikuti musim.
Misalnya, saat musim gugur, kamu akan melihat banyak produk rasa ubi jalar dan kastanye.
Berbeda dengan pasar tradisional di beberapa negara, harga di supermarket Jepang sudah pasti dan tidak bisa ditawar.
Diskon diberikan melalui stiker, bukan negosiasi.
Sejak 2020, sebagian besar toko mengenakan biaya untuk kantong plastik guna mendorong pelanggan membawa tas belanja pakai ulang.
Belanja bahan makanan di Jepang mungkin terasa sedikit membingungkan pada awalnya, tetapi ini juga salah satu cara termudah untuk merasakan langsung budaya Jepang sehari-hari.
Dengan menguasai beberapa frasa sederhana dan memahami cara kerjanya, kamu akan segera merasa nyaman menelusuri lorong-lorong, menemukan diskon terbaik, dan membayar dengan percaya diri.
Dan siapa tahu, kamu bahkan bisa menemukan camilan favorit baru yang tak pernah kamu duga sebelumnya.
Sumber:
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (April 2025)
View this post on Instagram