Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Sisi Lain Perawat Lansia di Jepang, Hadapi Perilaku Impulsif dan Pasien Demensia

Kompas.com - 28/05/2025, 10:00 WIB

Menjadi perawat lansia atau kaigo di Jepang merupakan impian bagi sebagian orang Indonesia. 

Namun, harapan akan kenyamanan kerja tidak selalu sejalan dengan kenyataan, terutama ketika menghadapi situasi tak terduga.

Agsia Inas Julietta (25) seorang kaigo di panti disabilitas (shōgaisha shisetsu) di Prefektur Nara, Jepang, membagikan pengalamannya mengenai sisi lain dari profesi ini.

Ia mengungkapkan bahwa dalam kondisi tertentu, para penghuni panti sering mengalami emosi yang tidak stabil.

Ada kalanya mereka bertindak impulsif, bahkan hingga melukai diri sendiri maupun staf kaigo yang mendampingi.

“Ketika mereka lagi emosinya enggak terkontrol, itu mereka kapan aja bisa. Bisa dibilang melukai dirinya sendiri atau melukai kita sebagai caregiver-nya,” ujarnya ketika dihubungi Ohayo Jepang, Jumat (16/5/2025).

“Misalkan mood-nya tuh rusak atau gimana, mereka kadang malah jambak atau nyakar,” tambah Agsia.

Bahkan belum lama ini, ia mengalami insiden yang tidak menyenangkan dari salah satu penghuni panti.

Seorang kakek yang menjadi salah satu pasien yang ia rawat melakukan tindakan kekerasan fisik dengan mencakar dan memukul bagian mata kirinya.

“Saya enggak ngapa-ngapain, dia tuh ngeliat saya, tiba-tiba saya ditonjok sama dia.  Waktu itu mata sebelah kiri saya agak sedikit merah, akhirnya saya kompres,” ujarnya.

Baca juga:

Agsia Inas Julietta (25 dan Kukuh (26) menceritakan alih profesi ketika memutuskan bekerja ke Jepang.
Agsia Inas Julietta (25 dan Kukuh (26) menceritakan alih profesi ketika memutuskan bekerja ke Jepang.

Pengalaman yang berbeda disampaikan oleh Kukuh (26) yang bekerja sebagai kaigo di sebuah panti khusus penderita demensia di Prefektur Fukuoka, Jepang.

Di tempat kerjanya, ia sering menghadapi situasi yang menuntut kerja ekstra dan pengawasan intensif terhadap setiap penghuni panti.

“Setiap hari nanya lagi namanya siapa, asalnya dari mana, rumahnya di mana gitu. Sudah ke toilet, pengen ke toilet lagi,” kata Kukuh kepada Ohayo Jepang, Jumat (16/5/2025).

Menurutnya, kesabaran tinggi menjadi kunci utama dalam menangani kondisi para lansia yang ia rawat.

Setiap kali menghadapi situasi sulit, baik Kukuh maupun Agsia, selalu melaporkan insiden terkait kepada penanggung jawab di tempat mereka bekerja.

Setelah laporan disampaikan, langkah penanganan lanjutan akan diambil oleh penanggung jawab.

Agsia dan Kukuh adalah dua dari sekian banyak pekerja kaigo asing yang dibutuhkan Jepang.

Pasalnya, Negeri Sakura kekurangan tenaga kerja lokal, terutama di sektor perawatan lansia, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia.

Menurut laporan NHK pada Minggu (22/12/2024), pemerintah Jepang meluncurkan program subsidi sebesar 270 juta yen dalam anggaran tahun ini. 

Subsidi ini ditujukan bagi perusahaan swasta yang merekrut tenaga perawat asing, guna mendorong pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di sektor ini.

Jumlah lansia di Jepang terus meningkat dan bahkan mencetak rekor baru.

Menurut data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang via AFP pada Minggu (15/9/2024), jumlah warga Jepang berusia 65 tahun ke atas mencapai 36,25 juta jiwa atau sekitar 29,3 persen dari total populasi.

Angka tersebut semakin memperkuat status Jepang sebagai negara dengan populasi lansia tertinggi di dunia.

Sumber:

  • AFP
  • NHK: https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/20241222_05/

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.