Setiap tahun, masyarakat di seluruh dunia merayakan Hari Ibu sebagai bentuk penghargaan atas kasih sayang, perhatian, dan pengorbanan seorang ibu.
Di Jepang, momen penuh makna ini dikenal sebagai Haha no Hi (母の日) dan dirayakan dengan hangat, penuh rasa syukur, serta tradisi khas Jepang yang unik.
Baik kamu tinggal di Jepang atau hanya ingin tahu lebih banyak tentang budaya Jepang, berikut informasi lengkap tentang perayaan Hari Ibu di Negeri Sakura.
Ada juga beberapa fakta menarik yang mungkin belum kamu tahu.
Sama seperti di banyak negara lain, Hari Ibu di Jepang diperingati setiap Mei hari Minggu kedua. Pada 2025, perayaannya jatuh pada 11 Mei.
Meski awalnya tanggal perayaan ini tidak seragam (cerita lengkapnya di bawah), kini sudah menjadi standar nasional.
Pada hari ini, keluarga di seluruh Jepang menunjukkan rasa terima kasih kepada ibu dan sosok ibu lainnya dalam hidup mereka.
Baca juga:
Perayaan Hari Ibu di Jepang tergolong baru.
Tradisi ini mulai dikenal pada awal abad ke-20 dan secara resmi dirayakan pada 1931 untuk memperingati hari ulang tahun Permaisuri Kōjun, ibu dari Kaisar Akihito.
Setelah Perang Dunia II, perayaannya mulai menyesuaikan dengan tradisi negara-negara Barat.
Akhirnya, sejak 1950-an, Hari Ibu di Jepang ditetapkan pada Mei hari Minggu kedua.
Hari Ibu di Jepang biasanya diisi dengan pemberian hadiah, bunga, dan berbagai bentuk perhatian yang menunjukkan rasa cinta dan terima kasih.
Berikut beberapa tradisi populer:
Anyelir khususnya warna merah adalah simbol ikonik Hari Ibu di Jepang.
Bunga ini melambangkan cinta murni seorang ibu dan sering diberikan dalam bentuk buket atau rangkaian bunga.
Menariknya, anyelir putih dulu digunakan untuk menghormati ibu yang telah meninggal dunia.
Banyak anak-anak, terutama yang masih kecil, lebih memilih memasak sendiri di rumah.
Mereka membuat masakan atau bento sederhana agar ibu bisa istirahat dari dapur.
Cara sederhana ini justru menyentuh hati dan sangat bermakna.
Hadiah Hari Ibu di Jepang cenderung praktis dan penuh makna.
Mulai dari surat tulisan tangan, gambar buatan anak-anak, hingga syal, permen, atau produk perawatan kulit sederhana.
Bentuk perhatian lain yang populer adalah membantu pekerjaan rumah.
Anak-anak akan membersihkan rumah, mencuci pakaian, atau memasak sebagai wujud rasa terima kasih.
Beberapa hal unik membuat perayaan Hari Ibu di Jepang terasa berbeda.
Di taman kanak-kanak dan sekolah dasar, anak-anak sering membuat kerajinan tangan atau menulis surat untuk diberikan kepada ibu.
Kadang hasil karya ini juga dipamerkan dalam perayaan khusus di kelas.
Awal Mei, toko swalayan dan departemen store mulai menjual makanan khusus bertema Hari Ibu.
wagashi (manisan tradisional Jepang), dan bento dengan dekorasi bunga.
Selain anyelir, keluarga modern di Jepang juga mulai memberikan hadiah seperti buah mewah, produk kecantikan, bantal pijat, atau perlengkapan mandi.
Hari Ibu menjadi ajang bisnis besar di Jepang. Banyak toko dan e-commerce membuat kampanye khusus untuk menyambut momen ini.
Kalau ingin mengucapkan sesuatu yang manis kepada ibu dalam bahasa Jepang, coba ungkapan berikut:
Okaasan, itsumo arigatou! — Ibu, terima kasih untuk segalanya!
Mama ga daisuki da yo! — Aku sayang Mama!
Hari Ibu di Jepang adalah perayaan yang menggabungkan tradisi yang tulus dengan kesederhanaan yang hangat.
Meskipun tidak selalu meriah, setiap gestur yang dilakukan penuh makna dan mencerminkan ikatan mendalam antara anak dan ibu.
Kamu bisa merayakan Hari Ibu di Jepang atau sekadar belajar tentang budayanya.
Sati hal yang pasti, ibu pantas mendapatkan semua cinta di mana pun kita berada.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Mei 2025)
View this post on Instagram